Ntvnews.id, Jakarta - Seorang siswi kelas VI SD yang masih berusia 13 tahun jadi korban pencabulan dari 26 orang laki-laki di kampungnya di Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Awalnya, korban yang hanya tinggal berdua dengan nenek buyutnya, diajak seorang laki-laki untuk pergi ke acara keramaian joget saat malam hari.
"Ceritanya diajak, ada juga pacarnya, selebihnya teman-teman yang tidak dikenal. Banyak, dibawa ke rumah, dan juga dibawa tempat tongkrongan," kata tante korban, MN, dikutip Minggu (23/6/2024).
Korban lalu disetubuhi oleh seorang laki-laki di rumah kosong. Kemudian berlanjut ke beberapa laki-laki lain.
"Kejadiannya dibawa ke rumah teman pelaku, anak seumurannya dan ada juga bapak-bapak. Semua kejadian, jadi disetubuhi di beberapa tempat dan berbeda harinya," ujar MN.
MN memaparkan, dari keterangan korban ada sekitar 20 orang laki-laki yang telah melakukan persetubuhan dengan keponakannya. Sementara enam orang lainnya tidak sampai menyetubuhinya. Peristiwa ini lalu diketahui keluarga korban. Korban yang takut lari dari rumah dan bersembunyi di tempat temannya.
"Dia hidup berdua sama neneknya. Tinggal sama neneknya, orangtuanya sudah bercerai. (Jadi) hanya dipantau sama keluarga," kata MN.
Korban kabur dari rumah karena takut dicari sama pamannya karena peristiwa yang dialaminya sudah tersebar di kampungnya.
"Saat didapat (korban), langsung tanya-tanya, kemudian kita langsung lapor ke Polsek Lealea," kata MN. Kasus ini telah dilaporkan ke polisi sejak bulan Mei 2024. Namun belum ada pelaku yang ditangkap.
"Belum ditangkap pelakunya, harapannya ini pelaku cepat ditangkap," ucapnya.
Kini, korban tidak dapat tinggal di kampungnya karena takut dan malu. Sehingga korban tinggal bersama MN.