Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Tunisia Kais Saied telah mencopot Ibrahim Chaibi dari jabatannya sebagai Menteri Agama negara tersebut, sebagai respons terhadap kematian sedikitnya 49 jemaah haji Tunisia selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini di Arab Saudi.
Dilansir dari Al Arabiya, Senin, 24 Juni 2024, pengumuman pemecatan Menteri Agama tersebut dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Tunisia dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 21 Juni 2024 waktu setempat, setelah Kementerian Luar Negeri Tunisia mengonfirmasi bahwa puluhan jemaah haji Tunisia telah meninggal dunia di Saudi.
"Presiden memutuskan untuk mengakhiri masa tugas Ibrahim Chaibi sebagai Menteri Urusan Agama," demikian pernyataan kantor kepresidenan Tunisia via akun Facebook resminya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
jemaah haji di Muzdalifah (Dokumentasi)
Pada tanggal 18 Juni waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Tunisia melaporkan bahwa sedikitnya 35 jemaah haji dari Tunisia meninggal dunia di Saudi Arabia. Dengan penambahan ini, menurut laporan media Tunisia, jumlah total jemaah haji Tunisia yang meninggal di Saudi mencapai 49 orang.
Baca Juga: Sampai Hari Kepulangan, Sudah 200 Jemaah Haji Meninggal Dunia di Tanah Suci
Kementerian Luar Negeri Tunisia tidak memberikan penjelasan khusus apakah kematian jemaah haji tersebut terkait dengan cuaca panas ekstrem yang melanda Saudi selama musim haji tahun ini.
Kementerian juga menambahkan bahwa sebagian besar jemaah haji yang meninggal tersebut melakukan perjalanan ke Saudi dengan visa turis dan berada di luar program resmi haji pemerintah Riyadh.
Baca juga: Viral Momen Jemaah Haji Asal Indonesia Teriak-teriak Minta Duit depan Kabah
Setiap tahun, kuota resmi untuk haji dialokasikan kepada berbagai negara melalui sistem undian dan didistribusikan kepada individu-individu. Bagi mereka yang tidak mendapatkan kuota resmi, opsi rute tidak resmi yang lebih murah, dengan biaya ribuan dolar, menjadi lebih menarik.
Situasi ini menjadi umum sejak tahun 2019 ketika Saudi mulai mengeluarkan visa turis umum, mempermudah kunjungan ke negara Teluk tersebut.