Ntvnews.id, Washington DC - Calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berkomitmen untuk mengakhiri konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin, bahkan sebelum ia dilantik jika terpilih dalam pemilihan presiden AS akhir tahun ini.
"Bahkan, sebelum saya duduk di Kantor Oval, tepat setelah kita menang pemilu presiden ... saya akan mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina," kata Trump saat berorasi dalam sebuah rapat umum di Philadelphia, sebagaimana dilansir dari Sputnik, Senin, 24 Juni 2024.
Dalam pernyataannya, mantan presiden AS tersebut juga berjanji untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III.
Donald Trump (Antara)
Pada hari Sabtu, Trump juga mengungkapkan kepada NBC News bahwa ia telah memilih wakil presiden yang akan mendampinginya.
Baca Juga: Donald Trump Peringatkan Jika Joe Biden Terpilih Lagi, Hal Mengerikan Ini Bisa Terjadi
Menurutnya, pendamping tersebut "kemungkinan besar" akan hadir dalam debat pemilihan presiden 2024 antara dirinya dan Joe Biden.
"Dia akan ada di sana ... Saya pikir ada banyak juga yang akan datang ke debat itu," kata Trump.
Menurut beberapa sumber yang akrab dengan proses pemilihan calon wakil presiden untuk Trump, ada beberapa figur yang kemungkinan besar akan menjadi pendampingnya.
Baca Juga: Terbukti Bersalah, Donald Trump Jadi Eks Presiden AS Pertama yang Dipenjara
Mereka mencakup Gubernur North Dakota Doug Burgum, Senator James David Vance, dan Senator Marco Rubio, seperti yang dilaporkan oleh media tersebut.
Pemilihan presiden AS dijadwalkan pada 5 November 2024. Dua kandidat utama yang akan bersaing adalah petahana Joe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.
Baca Juga: Donald Trump Dinyatakan Bersalah Atas 34 Dakwaan Terkait Uang Tutup Mulut
Dalam sebuah wawancara radio awal pekan ini, Trump menyatakan pengertian terhadap kekhawatiran Rusia tentang kehadiran pasukan NATO di dekat perbatasannya.
Dia juga menyoroti bahwa ekspansi NATO ke wilayah Eropa timur menjadi faktor utama yang memicu konflik di Ukraina.
Trump berkomitmen untuk tidak mengirimkan pasukan AS ke Ukraina jika terpilih kembali sebagai presiden AS.