Ntvnews.id, Jakarta - Serangan massal yang terjadi di Dagestan Rusia pada Minggu kemarin setidaknya telah menewaskan sembilan orang termasuk tujuh anggota polisi.
Melansir ABC News, Senin 24 Juni 2024, ketika orang-orang bersenjata menembaki sebuah sinagog dan sebuah gereja Ortodoks di Kota Dagestan, kejadian tersebut sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Baca Juga:
Ungkapan Hati Angelina Sondakh, Aaliyah Massaid Dilamar Thariq Halilintar
Selain itu juga, baku tembak dengan polisi pun tak mampu dihindari. Setelah bangku tembak yang menewaskan tujuh anggota polisi, para tersangka langsung melarikan diri menggunakan mobil Volkswagen Polo.
Dalam serangan tersebut, kabarnya telah menewaskan satu orang pendeta Gereja Ortodoks, "Sebagai akibat dari serangan teroris tersebut, menurut informasi awal, seorang pendeta dari Gereja Ortodoks Rusia dan petugas polisi tewas." kata Komite Anti-terorisme Nasional.
Ataque terrorista de extremistas islámicos en Daguestán (Rusia, la ciudad de Hasbulla) contra una sinagoga y una iglesia.
Cinco policías asesinados y un sacerdote decapitado.
Y los gordos pelo trabucos siguen bancando a Palestina. pic.twitter.com/bS1amQFEbi
— Traductor ???????????? (@TraductorTeAma) June 23, 2024
Menurut keterangan pejabat di Makhachkala Rusia, mengatakan orang-orang bersenjata secara membabi buta menembaki polisi lalu lintas dan membakar mobil polisi.
Sergei Melikov, seorang pemimpin Rusia di wilayah Dagestan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebuah markas operasional telah didirikan di tengah-tengah serangan tersebut.
"Malam ini di Derbent dan Makhachkala, orang-orang tak dikenal berusaha mengacaukan situasi sosial. Petugas polisi Dagestan menghalangi mereka. Menurut informasi awal, ada korban di antara mereka," ungkap Sergei Melikov.