Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal beratnya menyelenggarakan event di Indonesia.
Hal tersebut terkait rumitnya membuat perizinan. Ia lantas memberikan contoh soal konser Coldplay yang hanya digelar satu hari di Indonesia, padahal Singapura bisa enam hari karena perizinan di Indonesia ruwet.
Jokowi sempat mengaku lemas saat mengetahui penyelenggaraan ajang balap MotoGP Mandalika perlu mengurus sebanyak 13 perizinan.
Presiden Jokowi dalam Peresmian Digitalisasi Layanan Penyelenggaraan Event (YouTube Sekretariat Presiden)
Dikatakan olehnya, dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika memerlukan perizinan, antara lain, mulai dari surat persetujuan desa, surat rekomendasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB dan IMI Pusat, surat rekomendasi dari polsek, polres, Polda NTB, hingga Mabes Polri.
Baca Juga: Gagal Datangkan Taylor Swift, Jokowi Sebut Perizinan Konser di Indonesia Ruwet
Penyelenggaraan itu juga memerlukan surat dukungan dari RSUD NTB, dinas kebakaran, surat pemberitahuan kepada Bea Cukai karena mendatangkan barang-barang dari luar.
Lalu surat pemberitahuan ke Kawasan Ekonomi Khusus NTB, hingga surat pemberitahuan kepada Indonesia National Single Window (INSW).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peluncuran Digitalisasii Perizinan Penyelenggaraan Event (YouTube Sekretariat Presiden)
Mengetahui realita yang terjadi itu, Jokowi mengatakan betapa beratnya menjadi penyelenggara event di Indonesia.
"Betapa sangat beratnya menjadi penyelenggara event di Indonesia,” kata Jokowi saat Peresmian Peluncuran Digitalisasi Pelayanan Perizinan Penyelenggaraan Event' melalui siaran langsung di Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 24 Juni 2024.
“Padahal event di Indonesia itu setiap tahun, sekarang sebelum pandemi itu ada 4.000 event kurang lebih, sekarang 3700 event,” sambungnya.