Ntvnews.id, Jakarta - Penerbangan Korean Air KE189 yang menegangkan dari Seoul ke Taichung pada tanggal 22 Juni 2024, terpaksa dialihkan dan menyebabkan 13 orang dilarikan ke rumah sakit.
Pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut mengalami penurunan ketinggian secara drastis, memicu kepanikan dan rasa sakit pada penumpang.
Sekitar 50 menit setelah lepas landas, sistem tekanan udara pesawat menunjukkan adanya malfungsi. Pesawat kemudian mengalami penurunan ketinggian yang sangat cepat, mencapai 26.900 kaki dalam waktu 15 menit.
Hal ini tentu saja menimbulkan kepanikan dan rasa sakit pada telinga penumpang akibat perubahan tekanan udara yang drastis.
Penerbangan segera dialihkan kembali ke Bandara Incheon, Seoul, dan mendarat dengan selamat sekitar 3 jam setelah lepas landas.
13 penumpang yang mengalami sakit parah, seperti hiperventilasi dan nyeri telinga, langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Beruntungnya, tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini.
Baca Juga:
Heboh, Ibu Hamil Loncat dari Gedung Rumah Sakit Gegara Mertua Tak Izinkan Operasi Caesar
Penerbangan ke Taichung ditunda hingga keesokan harinya, 23 Juni, dengan menggunakan pesawat berbeda. Korean Air menyatakan penyesalan atas kejadian ini dan sedang menyelidiki penyebab pasti dari malfungsi sistem tekanan udara.
Maskapai juga akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada pesawat yang terlibat sebelum kembali dioperasikan.
Para penumpang yang mengalami kejadian traumatis ini mengungkapkan rasa ketakutan dan syok. Seorang penumpang menceritakan bagaimana anak-anak menangis ketakutan saat masker oksigen dibagikan, dan kekhawatirannya bahwa pesawat akan jatuh. Penumpang lain, juga mengatakan dia merasakan ada yang tidak beres saat pesawat terasa melayang dan pramugari tidak beranjak dari tempat duduknya.