Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Armenia mengumumkan pengakuannya terhadap Negara Palestina, bergabung dengan sejumlah negara lain yang juga memberikan pengakuan serupa selama konflik di Gaza. Armenia menegaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada penolakan terhadap kekerasan terhadap warga sipil.
Dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 25 Juni 2024, pengakuan Negara Palestina oleh beberapa negara selama konflik antara Israel dan Hamas telah menimbulkan kritikan tajam dari pejabat Israel.
"Menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina," demikian pernyataan pemerintah Armenia
Baca Juga: MBS Minta Dunia Akui Negara Palestina Merdeka
Menanggapi pengakuan yang diberikan Armenia untuk negara Palestina itu, Kementerian Luar Negeri Israel langsung memanggil Duta Besar Armenia di Tel Aviv.
"Menyusul pengakuan Armenia atas negara Palestina, Kementerian Luar Negeri memanggil Duta Besar Armenia di Israel untuk diberi teguran keras," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.
Armenia adalah negara terbaru yang telah secara resmi mengakui Negara Palestina, bergabung dengan serangkaian negara lain yang telah melakukannya. Dalam pernyataannya, pemerintah Armenia juga menegaskan bahwa mereka sangat berkomitmen untuk membangun perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah.
Baca Juga: Netanyahu Disebut Khianati Tentara Israel dalam Perang yang Terjadi di Palestina
"Menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, kesetaraan negara-negara, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui negara Palestina," demikian pernyataan resmi Armenia saat memberikan pengakuan untuk negara Palestina.
Dalam pernyataannya, Armenia yang dilanda konflik dengan Azerbaijan selama beberapa dekade ini, mengecam operasi militer Israel terhadap Jalur Gaza.
"Armenia menyesalkan penggunaan infrastruktur sipil sebagai tameng selama konflik bersenjata dan kekerasan terhadap penduduk sipil," demikian penegasan otoritas Armenia dalam pernyataannya.
Tidak hanya itu, Armenia juga mengkritik keras kelompok Hamas karena "menyandera orang-orang sipil" dan menegaskan Armenia "bergabung dalam seruan komunitas internasional untuk membebaskan mereka".