Ntvnews.id, Moskow - Moskow atau Rusia bisa mengubah kebijakan penggunaan senjata nuklirnya jika situasi mengancam Rusia, demikian disampaikan oleh Andrei Kartapolov, ketua komite pertahanan di duma negara Rusia.
Dilansir dari reuters, Selasa, 25 Juni 2024, pernyataan ini mengikuti peringatan baru-baru ini dari Presiden Vladimir Putin mengenai kemungkinan revisi doktrin nuklir Rusia, yang menetapkan kondisi penggunaan senjata tersebut.
“Jika kita melihat tantangan dan ancaman meningkat, itu berarti kita dapat memperbaiki sesuatu dalam (doktrin) mengenai waktu penggunaan senjata nuklir dan keputusan untuk menggunakannya,” kata Kartapolov seperti dikutip kantor berita negara RIA.
Vladimir Putin (Istimewa)
“Tapi tentu saja, masih terlalu dini untuk membicarakan hal spesifiknya sekarang.” Sambungnya.
Baca Juga: Warga Korsel Kelimpungan Setelah Putin dan Kim Joung-Un Teken Pakta Pertahanan
Pada tahun 2020, doktrin nuklir Rusia menetapkan situasi di mana presiden akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir: umumnya sebagai tanggapan terhadap serangan menggunakan senjata nuklir atau pemusnah massal lainnya, atau senjata konvensional dalam situasi ancaman terhadap negara.
Putin juga menyatakan bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk melakukan uji coba senjata nuklir jika diperlukan, meskipun ia menilai hal ini tidak perlu dilakukan saat ini.
Ketegangan terkait senjata nuklir meningkat saat diplomat Rusia dan AS menggambarkan fase berbahaya dari perang Rusia di Ukraina pada tahun 2022, yang ditujukan terhadap negara tetangganya yang lebih kecil.