Duel Khofifah Vs Risma Memperebutkan Tahta Jawa Timur di Pilgub 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jun 2024, 10:36
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad saat menjadi narasumber dalam program NTV Election di Nusantara TV, Selasa (25/6/2024). Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad saat menjadi narasumber dalam program NTV Election di Nusantara TV, Selasa (25/6/2024).

Ntvnews.id, Jakarta - Nama Tri Rismaharini (Risma) diwacanakan oleh sejumlah partai politik, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), untuk menjadi penantang bagi Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.

"Sejauh ini Khofifah adalah salah satu calon gubernur yang cukup populer di wilayahnya. Seperti halnya Ridwan Kamil di Jawa Barat, atau sebelumnya Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, dan Anies Baswedan di Jakarta. Ini adalah nama-nama gubernur yang cukup populer dan memiliki elektabilitas tinggi," ujar Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad saat menjadi narasumber dalam program NTV Election di Nusantara TV, Selasa (25/6/2024).

Dia menyebutkan, saat ini belum ada penantang yang setara dengan mantan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu di Pilkada Jawa Timur.  

"Terbukti misalnya sampai sekarang di dalam survei-survei yang ada, kita tidak melihat ada penantang yang sangat serius untuk Khofifah. Hal ini menunjukkan kinerjanya diapresiasi oleh publik," lanjutnya.

Saidiman menilai, latar belakang Khofifah sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) membuat posisinya semakin kuat karena basis pemilih Jawa Timur mayoritas kaum nahdliyin. 

"Modal lain dari Khofifah adalah dia berasal dari tokoh organisasi Muslim terbesar. Bahkan di dalam survei SMRC menemukan orang yang mengaku anggota Nahdlatul Ulama di Jawa Timur itu 48 persen. Jadi hampir setengah orang Jawa Timur itu mengaku dia anggota NU. Belum lagi menghitung orang-orang simpatisan NU. Sehingga modal sosial Khofifah sangat besar," jelasnya.  

Sementara itu, Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini, kata Saidiman, juga memiliki modal yang sangat besar yakni sebagai kader PDI Perjuangan.  

Halaman
x|close