Ntvnews.id, Jakarta - Pada Senin, 24 Juni, sebuah kebakaran tragis melanda pabrik baterai litium di Hwaseong, Korea Selatan, yang mengakibatkan sedikitnya 22 orang tewas. Di antara korban tewas, 20 di antaranya adalah warga negara asing, termasuk 18 warga negara China, satu warga Laos, dan satu orang dengan kewarganegaraan yang belum diketahui.
Petugas pemadam kebakaran melaporkan bahwa kebakaran terjadi di pabrik Aricell, sekitar 45 kilometer selatan Seoul.
Menurut infomasi, Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat. Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api dan menyelamatkan para pekerja yang terjebak di dalam gedung. Api utama berhasil dikendalikan sekitar pukul 15.10, memungkinkan tim penyelamat untuk memasuki gedung dan mencari korban yang hilang.
Hingga pukul 18.30 waktu setempat, sebanyak 22 pekerja dipastikan tewas, dengan dua orang luka berat dan enam lainnya mengalami luka ringan. Semua jenazah ditemukan di lantai dua unit No. 3 pabrik tersebut. Pihak berwenang masih berupaya mencari satu orang yang hilang dan belum bisa dihubungi.
"Kementerian luar negeri berencana untuk bekerja sama secara erat dengan misi diplomatik negara-negara terkait di Korea Selatan untuk mendukung para korban dan keluarga mereka," kata seorang pejabat kementerian, dikutip dari Antara, pada Selasa, (25/6/2024).
Proses identifikasi korban mengalami kesulitan karena kerusakan parah yang disebabkan oleh api. Oleh karena itu, pihak berwenang akan melakukan tes DNA untuk memastikan identitas para korban. Hingga saat ini, rincian lebih lanjut mengenai para korban belum dapat diverifikasi.
Sebelumnya, tayangan TV menunjukkan ledakan kecil terus terjadi dengan percikan api di pabrik yang terbakar.
Baca Juga:
Pasangan Remaja Kepergok Mesum di Atas Motor, Langsung Dihujat
Kebakaran dilaporkan terjadi tanpa sebab yang diketahui di gedung beton tiga lantai dengan total luas lantai sekitar 2.300 meter persegi.
Alhasil dalam kejadian ini Pemerintah mengadakan pertemuan darurat di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan pada sore hari untuk membahas langkah-langkah untuk meminimalkan korban jiwa akibat bencana tersebut.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min meminta seluruh lembaga pemerintah terkait dan pemerintah daerah untuk mengerahkan seluruh sumber daya dan personel yang tersedia untuk memadamkan api dan menyelamatkan korban.
Sebelumnya, Presiden Yoon Suk Yeol menginstruksikan Menteri Lee untuk melakukan segala upaya untuk mencari dan menyelamatkan orang hilang dengan mengerahkan semua tenaga dan peralatan yang tersedia.
Sumber Antara