Ntvnews.id, Beijing - Seorang wanita Jepang dan anaknya menjadi korban serangan seorang pria bersenjata pisau di sebuah kota dekat Shanghai, China.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis, 27 Juni 2024, pelaku serangan mengerikan tersebut telah ditangkap oleh otoritas setempat.
Kedutaan Besar Jepang di Beijing menyatakan bahwa wanita Jepang tersebut dan anaknya sedang menunggu di sebuah halte bus di kota Suzhou, dekat Shanghai, pada Senin, 24 Juni sore waktu setempat, ketika tiba-tiba diserang oleh seorang pria tidak dikenal.
Ilustrasi kekerasan (Free Pict)
Insiden itu terjadi saat sebuah bus berhenti di halte tersebut, yang sedang mengangkut anak-anak sekolah Jepang pulang dari sekolah.
Baca Juga: Setelah Jepang dan Thailand, Bruno Mars Siap Sapa Penggemarnya Lagi di Jakarta
Menurut Konsulat Jenderal Jepang di Shanghai, wanita Jepang dan anaknya kemudian dilarikan ke rumah sakit setempat karena mengalami "luka-luka yang tidak mengancam nyawa".
Seorang wanita lain yang merupakan petugas bus juga mengalami luka-luka dan sedang dirawat di rumah sakit. Saat ini, kondisi kesehatannya dilaporkan kritis.
Menurut Kedutaan Besar Jepang di Beijing, pria yang melakukan penyerangan tersebut telah ditangkap dan ditahan oleh otoritas penegak hukum setempat. Pelaku, yang merupakan warga negara China, namun identitasnya tidak diungkapkan kepada publik.
Motif di balik serangan menggunakan senjata tajam itu masih belum jelas. Polisi di Suzhou belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kejadian ini.
Baca Juga: Menko Airlangga Bertemu Menlu Jepang di Singapura, Bahas OECD Sampai Proyek MRT
Insiden terjadi di Jalan Huaihai di dekat Japanese School of Suzhou. Jalan ini terkenal sebagai "Jalan Jepang" di wilayah Suzhou karena keberadaan banyak toko dan restoran Jepang di sekitarnya.
Kejadian ini menambah daftar insiden penikaman yang jarang terjadi di negara tersebut.
Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya jumlah kasus penusukan dan penikaman di berbagai daerah di China dalam beberapa minggu terakhir. Awal bulan ini, setidaknya empat dosen dari Amerika Serikat diserang dengan pisau di sebuah taman publik di kota Jilin.
Rentetan serangan yang meningkat tersebut telah memicu reaksi keras dari pengguna media sosial di China, beberapa di antaranya menghubungkan serangan-serangan ini dengan ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi yang memburuk.
Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar Jepang menyebutkan bahwa serangan-serangan menggunakan pisau dilaporkan terjadi di tempat-tempat umum di berbagai daerah di China dalam beberapa hari terakhir. Kedutaan juga mengingatkan warga Jepang yang tinggal di China untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.