Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meresmikan operasional smelter tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur.
Bahlil menyebutkan bahwa smelter tembaga milik PTFI yang berdiri di atas lahan 100 hektare itu diklaim merupakan terbesar di dunia.
"Ini terbesar di dunia. Dan ada satu pesan saya sampaikan smelter ini berjalan baik melibatkan pengusaha daerah," ucap Bahlil, Kamis (27/6/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi PTFI yang dapat menyelesaikan pembangunan smelter sesuai dengan yang sudah direncanakan.
Menurutnya terbangunnya smelter tembaga ini merupakan bagian dari kometmen pemenuhan kesepakatan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang diteken pada 2018 lalu.
"Alhamdulillah ini bagian dari perjanjian IUPK dan hasilnya hari ini paling hebat karena kita lihat 3-4 tahun ke depan, tidak ada yang bisa mampu membangun smelter seperti ini di lahan 100 hektare di manapun," ucap Airlangga.
Airlangga melanjutkan, beroperasinya smelter ini dinilai tepat waktu seiring dengan tren energi terbarukan butuh critical mineral dan salah satunya adalah tembaga.
Smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia dengan kapasitas pemurnian mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Proyek yang menempati lahan 100 hektare di KEK Java Integrated Industrial Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur tersebut memiliki nilai investasi kumulatif mencapai Rp55 triliun atau sekitar USD3,67 miliar.
Kehadiran PTFI di KEK Gresik diharapkan dapat menjadi salah satu penarik dalam membentuk kawasan dengan ekosistem yang mendukung hilirisasi, khususnya EV.
Hingga Maret 2024, KEK Gresik telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp75,2 triliun dan menyerap lebih dari 35.000 orang tenaga kerja.