Kudeta! Istana Presiden Bolivia Diserbu Tank Angkatan Darat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jun 2024, 11:22
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
 Tentara Bolivia menabrak gerbang Istana dalam serangan kudeta terhadap Presiden/tangkapan layar NTV Tentara Bolivia menabrak gerbang Istana dalam serangan kudeta terhadap Presiden/tangkapan layar NTV

Ntvnews.id, Jakarta - Otoritas Bolivia menangkap mantan Panglima Angkatan Darat Juan Jose Zuniga menyusul kudeta gagal yang dilakukan terhadap Presiden Bolivia Luis Arce.

Setidaknya 9 orang dilaporkan mengalami luka tembak dalam aksi kudeta tersebut.

Ketegangan meningkat di Bolivia jelang pemilihan umum pada 2025 setelah mantan presiden sayap kiri Evo Morales berencana untuk mencalonkan diri melawan mantan sekutunya Luis Arce.

Bahkan sampai terjadi aksi kudeta atau penggulingan Luis Arce dari jabatan presiden.

Sebuah video menunjukkan upaya kudeta dilakukan dengan menurunkan kendaraan lapis baja ke dalam istana Presiden.

Di media sosial, Luis Arce mengecam mobilisasi tentara dan menuduh Jenderal militer Juan Jose Zuniga berusaha melakukan kudeta sambil mengumumkan seruan untuk memblokade jalan raya.

Ketenangan kembali terjadi di dalam alun-alun pusat Plaza Murio Dilapaz setelah Angkatan Bersenjata Bolivia mundur dari Istana Presiden dan seorang jenderal ditangkap.

Warga berkumpul di depan Istana Kepresidenan yang dijaga ketat meneriakkan dukungan terhadap Arce.

"Hari ini kami gemetar tapi kemudian kami mengumpulkan seluruh rakyat Bolivia. Kami bersama dan itu memperkuat kami. Bahkan hari ini kami lebih kuat dari sebelumnya. Mereka ingin menggulingkan presiden kami dan melakukan kudeta tetapi rakyat Bolivia menolaknya," kata warga Bolivia
Alicia Chura seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Prime, Jumat (28/6/2024).

Sementara itu, dalam konferensi pers Menteri Dalam Negeri Bolivia, Eduardo Del Castillo menghadirkan Zuniga dalam keadaan terborgol dan mengenakan rompi anti peluru.

Mantan petinggi militer itu menghadapi dakwaan telah membahayakan nyawa presiden serta berupaya melakukan pemberontakan melawan rakyat Bolivia.

"Tugas utama Kementerian Pemerintahan adalah menjaga keamanan dalam negeri negara," tegas Eduardo.

"Oleh karena itu, kami akan melakukan yang terbaik agar orang-orang ini dapat dihukum karena pemberontakan bersenjata upaya melawan presiden, perusakan aset publik dan swasta dan serangkaian kejahatan lainnya yang kami minta dimasukkan dalam penyelidikan ini," imbuhnya.

Terpisah, Menteri Pertahanan Bolivia Edmundo Novillo meyakinkan negaranya sudah terkendali dan akan mengadili pihak yang bertanggung jawab atas upaya kudeta.

"Mereka harus bertanggungjawab menghadapi segala konsekuensinya baik dalam peradilan sipil maupun dalam peradilan militer," kata Edmundo.

"Saya ingin memberi tahu rakyat Bolivia tentang apa yang terjadi antara kemarin dan hari ini dengan Angkatan Bersenjata kita yang saya pimpin sebagai menteri. Hal ini disebabkan oleh beberapa prajurit yang buruk ini adalah aib dan noda gelap," pungkasnya.

Sejumlah pemimpin negara menyerukan untuk menghormati demokrasi dan supremasi hukum serta mengecam segala upaya untuk mengganggu tataran konstitusional di Bolivia.

x|close