Muhibah Budaya Jalur Rempah, Upaya Konkret Menguatkan Kembali Jati Diri Indonesia sebagai Bangsa Maritim

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jun 2024, 20:11
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV/tangkapan layar NTV Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV/tangkapan layar NTV

Ntvnews.id, Jakarta - Misi pelayaran bertajuk Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 yang digagas Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tak hanya menjadi napak tilas jejak kekayaan rempah di Indonesia.

Kegiatan yang dihelat 2020 ini juga tak hanya bertujuan menjadikan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO.

MBJR juga memiliki misi lain yang sama pentingnya yakni menguatkan kembali jati diri Indonesia sebagai bangsa maritim.

Hal itu diungkapkan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti dalam Dialog NTV Prime bertajuk 'Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024' di NusantaraTV, Jumat (28/6/2024).

"Sebenarnya nilai-nilai yang ingin kita bangun dengan kegiatan MBJR ini adalah penguatan kembali akan jati diri kita sebagai bangsa maritim. Bangsa yang sebenarnya punya kekayaan pengetahuan yang sangat kuat terhadap kemaritiman," kata Irini Dewi Wanti.

Di samping itu, kata Irini, MBJR juga mengusung nilai-nilai bahwa ketersambungan budaya ini sebenarnya satu sama lain justru memperkaya. Dan adanya asimilasi budaya dalam konteks budaya.

"Indonesia ini semakin kaya justru ketika adanya kekayaan budaya antar daerah. Bahkan mungkin internasional," ujarnya.

Contohnya, sambung Irini, Indonesia dengan Malaysia.

"Misalnya Malaka seperti itu. Kita punya kesamaan-kesamaan budaya. Pastinya kebudayaan tadi kita sudah sebut-sebut, latar belakang kebudayaan Malaka itu juga sedikit banyak pasti ada pengaruh dari nusantara," terang Irini.

Irini lebih lanjut mengatakan sejalan dengan pemikiran dan pemahaman pentingnya penguatan jati diri menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Melalui MBJR Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek ingin mengaktivasi kembali memori kolektif itu.

Sehingga ke depannya, hal-hal atau kekayaan atau potensi budaya ini dapat dikembangkan menjadi satu solusi diplomasi.

"Soft diplomasi," kata Irini.

"Jadi nilai-nilai ini penting untuk dihidupkan terutama untuk generasi muda," pungkasnya.

x|close