Ntvnews.id, Jakarta - Anggota TNI AL di Kota Makassar, Sulawesi Selatan menembak mati seorang remaja. Pelaku yang berinisial Koptu SB, menembak korban dengan senapan angin hingga nyawanya melayang.
Komandan Lantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Marinir) Andi Rahmat, menghaturkan permohonan maaf atas peristiwa itu.
"Saya selaku komandan Lantamal VI menyampaikan permohonan maaf dan turut berduka cita atas adanya korban jiwa," ujar Rahmat, Minggu (6/5/2024).
Korban yang ditembak dua remaja berinisial RS (18) dan AL (16), menggunakan senapan angin jenis pre-charged pneumatic (PCP). Akibatnya, RS pun meninggal dunia usai mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara. Nyawanya tak tertolong lantaran terluka tembak di bagian kepala.
Sementara VL, mengalami luka di dada kanan. Saat ini ia tengah dirawat intensif di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Rahmat menegaskan, dirinya bertanggung jawab atas aksi anak buahnya tersebut. Ia berjanji akan memberikan perhatian serius kepada korban.
"Saya akan terus memberikan perhatian terhadap korban yang masih dirawat," ucapnya.
Rahmat juga berjanji menindak tegas Koptu SB. Ia memastikan anggotanya itu akan diberikan hukuman setimpal.
"Koptu SB telah diamankan di POM AL. Terhadap terduga pelaku akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," jelas dia.
Kronologi Penembakan
Diketahui, peristiwa penembakan ini terjadi di Jalan Butta Butta Caddi, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (5/5/2024) sekitar 04.50 Wita. Kasus ini bermula kala terjadi keributan antara warga di sekitar rumah Koptu SB.
Keributan antarwarga itu dipicu kasus pencurian handphone (HP). Koptu SB yang mendengar keributan mulanya mengecek situasi dari dalam rumahnya.
"Berdasarkan keterangan saksi mata atas nama FI telah terjadi keributan antarkampung dengan menggunakan batu dan busur yang kemungkinan diakibatkan tentang masalah pencurian HP milik saudari ST AMA," jelas dia.
Kala itu, Koptu SB melihat kaca rumahnya rusak terkena lemparan batu dari warga yang bertikai. Koptu SB yang berada di lantai 2 rumahnya, tiba-tiba dilempari batu oleh orang tidak dikenal (OTK).
"Koptu SB dilempari batu dari pihak yang bertikai dari arah tol. Selanjutnya pelaku masuk kamar untuk mengambil senapan angin berjenis PCP, dimana setelah itu Koptu SB menembak ke arah warga yang sedang bertikai sebanyak tiga butir dari balkon lantai 2 rumah yang bersangkutan," jelas Rahmat.
Kemudian, Koptu SB keluar dari rumahnya seraya menenteng senapan angin. Koptu SB lalu melihat ada tiga orang membawa parang dari arah Kampung Pacelang menuju sisi tol dekat rumah Koptu SB.
"Kemudian Koptu SB menembak ke arah tiga orang yang membawa parang tersebut sebanyak 1 butir dan diduga mengenai korban atas nama saudara AL pada bagian dada sebelah kanan dan saat ini sedang dirawat di RS dr Wahidin Sudirohusodo untuk dilakukan perawatan lebih lanjut," jelas dia.
Koptu SB lalu melihat ada orang membawa senter berinisial RS dari arah lain jalan tol. Koptu SB lalu kembali menembak usai mendengar teriakan warga yang menuding RS merupakan pelaku.
"Koptu SB menembak ke arah orang yang membawa senter tersebut sebanyak 1 butir dan diduga mengenai korban atas nama saudara RS pada bagian kepala hingga menyebabkan korban atas nama RS mendapat luka serius di kepala hingga meninggal dunia setelah dilakukan perawatan ke RS Bhayangkara," papar Rahmat.
Menurut Rahmat, Pomal Lantamal VI Makassar langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) usai mendapat laporan dari Satreskrim Polsek Tallo. Pomal AL Lantamal VI Makassar langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku serta barang bukti.