Ntvnews.id, Jakarta - Media sosial kembali dihebohkan dengan oknum anggota TNI AU dan petugas bandara yang terlibat keributan dengan seorang driver taksi online. Perselisihan ini terjadi di Parkiran Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Oknum petugas tersebut bahkan sempat melakukan penganiayaan sampai sopir tersebut berteriak meminta pertolongan. Dari video dashcam yang beredar, tampak sopir taksi online itu terlibat cekcok dengan petugas pengamanan BKO TNI AU dan security bandara.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 28 Juni 2024 siang. Sopir tersebut sempat beradu argumen saat disuruh turun dari kendaraan miliknya sampai diduga terjadi penganiayaan. Sang sopir juga sempat berteriak meminta pertolongan.
Oknum TNI dan Driver Taksi Online (Twitter)
"Pak, kenapa kota? Tidak bisa kita kasih begitu mobilku," kata korban kepada pelaku yang mengomel dilansir dari akun X @dhemit_is_back.
"Katanya mau keluar!" kata pelaku membentak.
"Saya tadi keluar," kata korban.
Setelah itu, pelaku membuka paksa pintu mobil dan membantingnya. Salah seorang pelaku yang diduga berpangkat pratu mencoba merampas kunci mobil korban. Pelaku tampak mengenakan kacamata berwarna hitam, masker dan topi hitam sehingga wajahnya tertutupi.
"Pak, kekerasan ini, pak!" kata korban.
"Kekerasan apa?" sanggah pelaku.
Oknum TNI dan Driver Taksi Online (Twitter)
Korban terdengar berkali-kali meminta kepada para pelaku untuk menghentikan perbuatannya, tapi dihiraukan. Pada akhir video, korban tampak dipiting dan dipukul. Seorang petugas aviation security berusaha menghentikan aksi pelaku.
Saat video kekerasan tersebut viral, beredar pula percakapan di grup taksi online yang menyebutkan bahwa memang sering terjadi aksi pencegatan driver taksi online di bandara dan sangat meresahkan.
Namun, korban juga disalahkan karena menerima orderan di bandara padahal mobilnya tidak terdaftar sebagai taksi resmi bandara. Setelah kejadian ini, Lanud Sultan Hasanuddin TNI AU Koopsau II mempertemukan 3 prajurit dan taksi online tersebut.
Kedua belah pihak, yakni prajurit tni itu Peltu Udin Patoba, Serma Mustakin, dan Pratu Dzakwan, petugas BKO dari TNI AU telah berdamai dengan sopir taksi online bernama Agusli.