Kapolda: Afif Maulana Meninggal Karena Lompat ke Sungai, Bukan Disiksa!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Jul 2024, 10:52
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Afif Maulana. (Instagram) Afif Maulana. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Suharyono kembali memastikan penyebab kematian remaja 13 tahun bernama Afif Maulana pada 9 Juni 2024 silam, bukan akibat penyiksaan polisi, melainkan karena melompat ke sungai.

Menurut Suharyono, pada saat kejadian, Afif diduga ikut tawuran dan kabur saat dibubarkan tim Sabhara Polda Sumbar hingga terjun ke sungai.

"Saat di TKP di Jembatan Kuranji, sepeda motor yang dibawa Aditia yang membonceng Afif terjatuh. Dan memang jatuh, dan memang ditendang anggota kami dua orang. Sudah kami periksa anggotanya. Jatuh di titik satu sampai 5 (sisi kiri jembatan), jadi memang kencang laju sepeda motornya," ujarnya, Minggu (30/6/2024).

Suharyono membeberkan kronologis peristiwa. Menurutnya, ketika sepeda motor Adit dan Afif jatuh, dua anggota yang menendang tetap melaju dan mengejar para pelaku tawuran lainnya. Di saat itulah, ada waktu 5 detik antara Aditia dan Afif berbicara.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono saat memberikan keterangan pers di Padang, Minggu (23/6). ANTARA/FathulAbdi  <b>(ANTARA/FathulAbdi)</b> Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono saat memberikan keterangan pers di Padang, Minggu (23/6). ANTARA/FathulAbdi (ANTARA/FathulAbdi)

"Sehingga ada limit waktu di situ. Tim swiper (anggota Sabhara) itu datang setelah mereka berdua (Aditia dan Afif) bercakap di atas jembatan. Waktunya tidak lebih lima detik, karena waktu itu cepat-cepat Afif mengajak melompat. Ini benar-benar Aditia sebagai saksi kunci dan polisi yang diajak bicara yakni tim swiper juga saksi kunci," kata dia.

"Afif Maulana mengajak lompat. 'Bang kita melompat saja'. Dijawab Aditia 'jangan lompat, kita menyerahkan diri saja'. Upaya mengajak sudah jelas, upaya ingin melompat sudah jelas, upaya ditolak ajakan itu sudah jelas. Tetapi kita hanya satu tidak ada saksi yang melihat, kapan dia melompat. Kapan dia melakukan niatnya itu. Kapan dia merealisasikan ajakannya itu," sambung Suharyono.

Ia menjelaskan, saat tim swiper datang, Aditia sedang sibuk mencari handphonenya yang hilang. Dalam waktu hitungan detik dia menengok ke kiri, lehernya dipegang polisi.

Halaman
x|close