Ntvnews.id, Jakarta - Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mendukung rencana adanya presidential club. Menurut dia, wadah tersebut bisa menyatukan para mantan pemimpin RI dan senior.
"Oh presidential club ya, saya kira bagus ya, untuk menyatukan mantan pemimpin-pemimpin, senior-senior, sesepuh-sesepuh saya kira bagus ya," ujar Gibran, Senin (6/4/2024).
Menurut dia, dengan adanya presidential club, presiden terpilih Prabowo Subianto bisa mendapat masukan dari presiden-presiden sebelumnya yang sudah berpengalaman.
"Agar bisa mendapatkan masukan-masukan dari beliau yang sudah berpengalaman. (Minta masukan dari Megawati) Ya semua kami akan mintai pendapat, senior, pimpinan-pimpinan yang berpengalaman memimpin negara pasti kami mintai pertimbangan, itulah kenapa ada presidential club," papar dia.
Kendati Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak masuk koalisi, Gibran tidak mempersoalkan jika Megawati hadir dalam presidential club. Sebab, masukan untuk pemerintahan selanjutnya tidak mesti datang dari koalisi.
"Yang namanya masukan, evaluasi, pendapat itu bisa dari orang di dalam atau di luar koalisi, tidak masalah," kata dia.
Lebih lanjut, Gibran meminta untuk menunggu terlebih dahulu mengenai konsep hingga skema untuk presidential club.
"Kalau itu nanti ditunggu dulu ya konsep skema seperti apa, yang jelas ini usulan yang sangat baik," jelas dia.
Sebelumnya, wacana presidential club dilontarkan juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia menegaskan bahwa presidential club sesungguhnya bukanlah sebuah lembaga. Istilah itu ia munculkan, menanggapi keinginan Prabowo selaku presiden terpilih, yang ingin agar para pemimpin terdahulu rutin bertemu sekaligus untuk bersilaturahmi, serta membahas berbagai persoalan kebangsaan.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi," ujar Dahnil, Jumat (3/5/2024).
"Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," imbuhnya.
Pertemuan itu melibatkan seluruh presiden RI dari masa ke masa, yang masih ada. Menurut Dahnil, Prabowo berkeinginan agar seluruh pemimpin bangsa rukun dan bekerja untuk kepentingan rakyat. Karenanya istilah Presidential Club muncul.
"Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik," tuturnya.
Dahnil meyakini, pertemuan Prabowo dengan seluruh mantan pemimpin RI bisa terwujud. Kendati terdapat perbedaan pandangan politik dari masing-masing pemimpin.
"Insyaallah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY dan Bu Megawati," jelas dia.