Pasca PDN Diretas Hacker Ransomware, Publik Mulai Ngeluh Dapat Telepon Spam Setiap Hari

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Jul 2024, 15:24
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menkominfo Budi Arie Setiadi Menkominfo Budi Arie Setiadi

Ntvnews.id, Jakarta - Belum lama ini publik dikejutkan dengan kabar bahwa Pusat Data Nasional (PDN) yang menghimpun berbagai data masyarakat telah diretas. Pemerintah sendiri mengatakan bahwa kebocoran data di server tersebut akibat ransomware

Pakar dalam bidang IT menilai bahwa serangan tersebut tentu akan berdampak pada masyarakat. Termasuk adanya potensi kehilangan data pribadi serta mendapatkan serangan pada akun media sosial, bank, atau data pribadi yang lain. 

Apabila hal ini terjadi, maka tidak menutup kemungkinan bakal muncul bahaya dari penyalahgunaan data pribadi tersebut. Misalnya saja, data tersebut dipakai untuk mengajukan pinjaman online yang kemudian bakal membebankan kepada pemilik identitas sebenarnya. 

Menkominfo Budi Arie Setiadi Menkominfo Budi Arie Setiadi

Budi Arie Setiadi sendiri selaku Menteri Komunikasi dan Informatika mengakui bahwa pertahanan siber Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Indonesia menempati urutan ke 20 dari 20 negara dalam data indeks pertahan siber. 

Sementara itu, tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), BSSN, Polri dan juga Telkom selaku pihak pengelola PDN telah berusaha memulihkan data. Namun sayang, mereka tidak bisa mengembalikan data-data penting milik negara. 

Sejak data-data tersebut dicuri ransomware dan sudah dipastikan data-data tersebut tidak dapat dipulihkan, publik di media sosial ramai-ramai curhat mengenai dampaknya. Salah satu dampak yang dirasakan adalah sering ada yang menelepon dari orang tak dikenal. 

Halaman
x|close