Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah kelompok LGBTQ+ di Istanbul, Turki, menggelar demonstrasi spontan meskipun pemerintah kota telah melarangnya.
Dilansir dai Anadolu, Selasa, 2 Juli 2024, Sejumlah anggota demonstrasi ditahan oleh pihak berwenang, dengan setidaknya 15 orang terlibat dalam aksi tersebut. Pada tahun-tahun sebelumnya, ada juga penangkapan yang dilakukan saat parade tetap diadakan meskipun dilarang.
Associated Press melaporkan bahwa kantor gubernur Istanbul menegaskan mereka tidak akan memberikan izin kepada kelompok-kelompok ilegal untuk melakukan perjalanan tanpa izin. Pihak berwenang telah mengamankan Lapangan Taksim di pusat Istanbul dan Jalan Istiklal, tempat di mana parade biasanya diadakan.
Parade tahunan ini telah dilarang di Istanbul sejak tahun 2015, namun para demonstran tetap berkumpul di Taksim dan Istiklal setiap tahunnya, sering kali terlibat dalam bentrokan dengan pihak berwenang. Untuk menghindari larangan ini, lebih dari 100 orang berkumpul di lingkungan Suadiye di bagian lain kota.
Demosntran LGBT di Turki (Istimewa)
Para demonstran memamerkan bendera pelangi dan mengeluarkan berbagai slogan saat mereka mengadakan pawai di sepanjang Bagdad Avenue, sebuah jalan utama di sisi Asia kota Istanbul.
Baca Juga: Renggang dengan Presiden Marcos JR, Wakil Presiden Filipina Gencar Dukung LGBT
Pawai berlangsung sekitar 10 menit sebelum akhirnya dibubarkan oleh polisi. Seorang perwakilan dari penyelenggara unjuk rasa menyatakan, "Kami tidak akan pernah lelah menantang polisi dan memaksa mereka untuk berurusan dengan kami.
Meskipun kalian menutup semua jalan dan alun-alun, dan menghentikan kehidupan kota, kalian lupa bahwa kami akan menemukan cara untuk bersatu jika perlu."
Polisi Turki mengatakan mereka menahan minimal 15 demonstran setelah melakukan penyergapan di jalan-jalan sekitar lokasi setelah para demonstran bubar, menurut laporan seorang saksi mata dari Reuters.
Sebelumnya, Turki adalah salah satu dari sedikit negara mayoritas Muslim yang mengizinkan parade LGBT.
Baca Juga: Oreo Tegaskan Dukung LGBT, Auto Diboikot Warganet
Parade pertama diadakan pada tahun 2003, setahun setelah partai Presiden Recep Tayyip Erdogan berkuasa. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengambil sikap keras terhadap acara-acara umum yang diadakan oleh kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengan pandangan konservatif agama mereka.
Saat ini, kelompok LGBT di Turki dianggap sebagai ancaman terhadap nilai-nilai keluarga, meskipun homoseksualitas tidak secara resmi dinyatakan ilegal di negara ini. Parade LGBT yang diselenggarakan di berbagai negara di seluruh dunia sering kali dilakukan pada Minggu terakhir bulan Juni untuk menarik perhatian dan menuntut pengakuan hak-hak mereka.