Santriwati yang Diduga Korban Penganiayaan Meninggal Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jul 2024, 11:47
Alber Laia
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Seorang santriwati berinisial NI (13) asal Ende, Nusa Tenggara Timur, yang diduga menjadi korban penganiayaan. dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (29/6/2024). Seorang santriwati berinisial NI (13) asal Ende, Nusa Tenggara Timur, yang diduga menjadi korban penganiayaan. dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (29/6/2024). (Instagram)

Ntvnews.id, Lombok Barat - Seorang santriwati berinisial NI (13) asal Ende, Nusa Tenggara Timur, yang diduga menjadi korban penganiayaan di salah satu pondok pesantren di Kapek, Gunungsari, Lombok Barat, meninggal dunia pada Sabtu (29/6/2024) lalu.

Dilansir melalui unggahan akun Instagram @interaktive_, santriwati tersebut menghembuskan napas terakhirnya setelah berada dalam kondisi kritis selama 16 hari yang dibantu dengan alat ventilator.

Berdasarakan informasi, korban sebelum dirawat di RSUD Dr. Raden Soedjono Selong, sempat dilarikan ke sebuah poliklinik dan puskesmas di Lombok Timur. Namun, kondisinya yang terus memburuk memerlukan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit.

Sebelumnya diketahui, ayah korban, Mahmud, menyatakan terdapat kejanggalan yang menunjukkan adanya kekerasan yang membuat putrinya koma.

Ditambah lagi sang ayah sempat mendengar putrinya memberikan petunjuk bahwa ia dipukul oleh kawannya di bagian kepala dengan kayu. Keterangan ini memicu dugaan bahwa putrinya (NI) mengalami penganiayaan di dalam pondok pesantren.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh interaktive (@interaktive_)

Namun, pihak Pondok Pesantren Al Ziziyah Selong, Lombok Barat, membantah tudingan adanya penganiayaan atau kekerasan di lingkungan pondok pesantren yang menyebabkan santriwati dalam kondisi kritis. Haji Amiruddin, juru bicara pondok pesantren dan juga Pengasuh Utama Asrama Putra, mengatakan bahwa NI adalah santri yang baik dan tidak memiliki musuh.

Baca Juga:

Santriwati Koma Diduga Korban Penganiayaan di Pondok Pesantren

Menurut Amiruddin, benjol di hidung NI yang kemudian membesar dan membuat kondisinya memburuk disebabkan oleh ulah NI sendiri yang menusuk hidungnya dengan jarum pentul jilbab. Peristiwa ini disaksikan oleh beberapa santri lain yang kemudian menegurnya.

Kendati demikian, pernyataan dari pihak pondok pesantren tidak meredakan kekhawatiran dan keresahan keluarga korban serta masyarakat. Banyak pihak yang meminta penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini.

x|close