Ntvnews.id, Jakarta - Tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang meragukan hasil investigasi Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) yang menyebut kematian Afif Maulana akibat melompat dari Jembatan Kuranji.
Menurut LBH Padang, jika benar Afif Maulana terjun dari atas jembatan, maka luka yang terdapat di tubuh Afif Maulana akan lebih parah dari hasil otopsi.
"LBH Padang sangat yakin melihat bekas luka Afif. Karena dari awal kami tidak yakin kalau anak lompat atau terpeleset jatuh dari posisi jembatan yang sangat tinggi dengan air yang hanya 50 centimeter, itu kondisinya pasti anaknya lebih remuk redam, lebih parah, tapi ini tidak. Jenazah Afif itu kepalanya aman, kakinya aman, bagian belakangnya nggak aman. Kemudian ada lebam juga di pipi kanannya, yang kami lihat di foto itu memar," ujar Direktur LBH Padang, Indira Suryani saat menjadi narasumber dalam dialog NTV Prime di Nusantara TV, Senin (1/7/2024).
Menurutnya, tidak masuk akal jika Afif Maulana meninggal akibat meloncat dari jembatan setelah melihat kondisinya.
"Kami juga berdiskusi dengan beberapa ahli forensik. Kami mendapatkan insight, tidak mungkin kalau dia melompat atau dia terpeleset jatuh dari atas jembatan kalau melihat posisi mayat. Jadi Afif itu meninggal dalam posisi telentang, tidak nyungsep."
"Posisinya juga tidak miring, tapi ngapung. Jadi seharusnya bagian belakangnya juga kena kalau begitu. Jadi kami tidak yakin dengan posisi dia yang seperti itu, dia dikatakan melompat dengan melihat keadaan terakhir mayatnya, itu tidak cocok," tukas Indira.