Ntvnews.id, Jakarta - Kelompok hacker ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengejutkan publik dengan pernyataan maaf dan janji mereka untuk merilis kunci enkripsi secara gratis. Hal ini bertujuan untuk membuka akses data pemerintah Indonesia yang disandera.
Dilansir melalui unggahan akun X @stealthmole_int, para hacker tersebut menjelaskan bahwa serangan ini bukan bermotif politik, melainkan untuk menyadarkan pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya mendanai industri keamanan siber dan merekrut spesialis yang kompeten.
Ransomware gang Brain Cipher announced they'll release decryption keys for free this Wednesday. They emphasized the need for cybersecurity funding and specialists. Apologies to Indonesia for the disruption. They request public acknowledgment of their decision. pic.twitter.com/FNNg0YsoAp
— Fusion Intelligence Center @ StealthMole (@stealthmole_int) July 1, 2024
"Kami ingin menyampaikan pernyataan publik. Pada hari Rabu mendatang, kami akan memberikan kunci kepada Anda secara gratis. Kami harap serangan kami dapat memperjelas betapa pentingnya untuk mendanai industri ini dan merekrut tenaga ahli yang berkualitas," tulis para hacker.
Para hacker juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat serangan ini. Mereka berharap mendapat ucapan terima kasih dari publik dan konfirmasi bahwa mereka telah secara sadar dan mandiri mengambil keputusan ini.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami juga meminta ucapan terima kasih dari publik dan konfirmasi bahwa kami telah secara sadar dan mandiri mengambil keputusan ini," tambah mereka.
Sebagai bentuk komitmen mereka, para hacker berjanji untuk memberikan kunci enkripsi secara gratis.
"Kami akan memberikan kuncinya secara gratis dan atas inisiatif kami sendiri," ujar mereka.
Baca Juga:
Santriwati yang Diduga Korban Penganiayaan Meninggal Dunia
Pemerintah Indonesia saat ini masih berusaha untuk memulihkan akses data yang disandera oleh hacker. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama untuk mengatasi situasi ini.
Situasi ini pun malah menjadi semakin misteri, Banyak netizen yang mempertanyakan motif di balik tindakan hacker tersebut dan mencurigai adanya agenda tersembunyi.
"Ini justru mencurigakan sih," tulis salah satu netizen.
"Sampe dikasihani astaga," tambah netizen lainnya.