Ntvnews.id, Jakarta - Kuasa hukum keluarga Afif Maulana, remaja yang tewas diduga dianiaya polisi di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), memaparkan kejanggalan tewasnya korban. Salah satunya mayat korban yang ditemukan di bawah jembatan, namun berada di tengah.
Diketahui, Afif disebut polisi tewas akibat loncat dari Jembatan Kuranji ke sungai. Ini terjadi setelah ia dan rekannya hendak tawuran dan dibubarkan oleh polisi yang tengah patroli.
Menurut Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang yang juga kuasa hukum keluarga Afif, Indira Suryani, jika korban benar melompat, seharusnya mayat korban tetap berada di sisi jembatan atau menjauh, bukan berada di tengah. Sebab, aliran air sungai justru mengarah menjauh ke jembatan, bukan malah ke dalam. Hal ini diketahui Indira dari teman yang membonceng Afif saat kejadian, Aditia.
"'Terakhir kali melihat Afif Maulana benar kiri?', 'benar'. 'Saya kunci jawabannya ya'. Ingat teman-teman jenazah itu tidak di kiri, aliran air itu arah ke kiri," ujar Indira dalam konferensi pers di kantor YLBHI, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
"Jenazah ditemukan di bawah jembatan, bagaimana mungkin aliran air menarik mayat Afif Maulana itu ke tengah jembatan," imbuhnya.
Afif, Aditia dan sejumlah rekannya sendiri, berada di lokasi itu lantaran dihentikan polisi. Menurut Indira, konvoi sepeda motor mereka terhenti usai kendaraannya ditendang oleh para polisi, sampai terjatuh.
Selain itu, lanjut Indira, menurut pengakuan Aditia, ia tak melihat Afif melompat ke sungai. Saksi lain pun, menurutnya tak ada yang melihat Afif melompat.
"'A coba kamu ingat-ingat lagi Afif Maulana itu melompat?' Jawabannya tidak. Tidak ada sampai sekarang saksi apa pun yang melihat anak Afif Maulana itu melompat, tidak ada," kata Indira.
Walau demikian, Indira mengakui bahwa Afif sempat menyatakan kepada Aditia ingin melompat ke sungai. Ini terjadi usai keduanya terjatuh dari motor, akibat kendaraannya ditendang polisi.
Pernyataan itu disampaikan setelah keduanya bangkit usai jatuh. Keduanya saat itu berjarak sekitar dua meter. Walau demikian, Aditia melarang Afif melompat dan menyarankan agar menyerah saja. Keduanya pun akhirnya dihampiri polisi, dan Aditia langsung dibekuk petugas.
"Dia (Aditia) melihat, AM itu di jembatan dikerubungi sama polisi," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyebut Afif tewas akibat loncat ke sungai dari jembatan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Korban bukan meninggal akibat dianiaya. Afif tewas, usai tulang rusuknya patah sehingga menusuk paru-paru. Sementara luka-luka pada tubuh korban, salah satunya diakibatkan oleh Afif yang terjatuh dari motor.
"Ada lecet-lecet di tubuh iya. Ada luka memar, iya. Karena dugaan jatuh dari sepeda motor, dugaan (akibat) melompat ke sungai kemudian ada luka-luka," ujarnya, Minggu (30/6/2024).