Termasuk Kopassus, Ini 6 Pasukan Elite di Tubuh TNI yang Bikin Negara Lain Ciut

Ntvnews.id, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini memiliki beberapa pasukan elite yang tentu saja akan membantu untuk memperkuat militer Indonesia. Setiap elemen di lingkungan TNI memiliki pasukan elite tersendiri, seperti TNI AL, TNI AD, maupun TNI AU. 

Menariknya, beberapa negara di dunia pun merasa segan untuk menyerang Indonesia salah satunya karena memiliki pasukan elit tersebut. Pasukan elite yang dimaksud adalah Kopassus, Denjaka, hingga Kopaska yang disegani oleh banyak negara di dunia. 

Misalnya satuan elite Kopassus dari TNI AD yang dikenal karena menggunakan baret Merah dan memiliki kelebihan di atas rata-rata pasukan militer yang lain. Nah, buat kamu yang penasaran berikut ulasan selengkapnya mengenai pasukan elite di TNI tersebut. 

1. Kopassus TNI AL

Kopassus atau yang akrab dengan sebutan pemilik Baret Merah ini adalah salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD sekaligus yang paling disegani di dunia militer. Jika seseorang ingin bergabung dengan pasukan ini maka harus memiliki kemampuan di atas rata-rata. 

Bukan tanpa alasan, seseorang yang hendak bergabung dengan Kopassus mesti memiliki fisik yang prima dan kuat. Sebab, mereka akan menjalani latihan yang cukup berat. Mereka juga akan menjadi garda terdepan apabila Indonesia diserang oleh negara lain. 

2. Kopaska TNI AL

Kopaska (Tangkapan Layar: YouTube)

Kopaska atau Komando Pasukan Katak adalah salah satu pasukan elite TNI AL yang berdiri atas inisiatif Presiden Soekarno. Ketika itu, Soekarno memberikan arahan untuk pembebasan Irian Barat pada 31 Mei 1962 dengan mendirikan Kopaska. 

Ciri khas dari pasukan ini adalah kepemilikan beret berwarna merah marun. Kopaska memiliki operasi rahasia seperti menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai, dan operasi pendaratan berkekuatan amfibi. 

3. Denjaka TNI AL

Denjaka TNI AL (Tangkapan Layar: YouTube)

Pasukan elite satu ini memiliki nama lengkap Detasemen Jala Mangkara yang telah dibentuk sejak 4 november 1982. Bukan hanya menindak cepat, para prajurit pasukan ini juga dituntut efektif bertindak menghadapi berbagai aksi teror dari organisasi maupun negara lain. 

Mereka bahkan harus menghindari korban jiwa dan materia dari pihak sendiri saat menindak aksi terorisme. Prajurit Denjaka juga memiliki kemampuan fisik yang berfokus di laut. Mereka harus memiliki teknik lintas udara, penguasaan metode bawah air, dan lintas atas air senyap. 

4. Kopasgat TNI AU

Kopasgat TNI AU (Tangkapan Layar: YouTube)

Pasukan elite selanjutnya adalah Komando Pasukan Gerak Cepat alias Kopasgat yang berasal dari TNI AU dengan korps baret jingga. Walaupun menjadi bagian dari TNI AU, Kopasgat memiliki keahlian satuan tempur darat dengan keahlian darat, udara, dan laut. 

Kopasgat merupakan pasukan tempur yang sifatnya infanteri dengan format organisasi tempur yang khas untuk kebutuhan mantra udara. Pasukan ini memiliki moto Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yang berarti bekerja tanpa menghitung untung rugi. 

5. Tontaipur TNI AD

Tontaipur TNI AD (Tangkapan Layar: YouTube)

Satuan Peleton Intai Tempur adalah satuan khusus yang berada dibawah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat. Tontaipur ini dibentuk untuk operasi militer di berbagai medan seperti laut, hutan, gunung, rawa, dan bahkan perkotaan. 

Mereka dibekali dengan senjata seperti senapan, pistol, sniper, dan jarum beracun. Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang memprakarsai terbentuknya Tontaipur pada 2001. Mereka memiliki keahlian khas melakukan infiltrasi ke jantung musuh secara senyap. 

6. Batalyon Intai Amfibi TNI AL

Batalyon Intai Amfibi TNI AL (Tangkapan Layar: YouTube)

Mereka adalah pasukan khusus TNI AL yang berada di bawah Korps Marinis yang memiliki spesialisasi dalam bidang pengintaian amfibi dan pengintaian khusus. Anggota Yontaifib harus memenuhi kualifikasi secara mental, fisik, dan kesehatan. 

Pasukan ini telah didirikan sejak 13 Maret 1961 untuk melakukan pengintaian darat dan tugas-tugas operasi khusus dalam rangka untuk melaksanakan operasi pendaratan amfibi, operasi satuan tugas TNI AL lainnya.