Ntvnews.id, Moskow - Rusia mengeluarkan ancaman keras terhadap Israel dalam konteks perang dengan Ukraina. Peringatan ini datang dari Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, karena rencana Israel untuk membantu pasokan senjata kepada Ukraina.
Dilansir dari Rusia Today, Kamis, 4 Juli 2024, Nebenzia menyatakan bahwa tindakan tersebut akan memiliki konsekuensi politik yang serius, dengan menyebut bahwa semua persenjataan yang dikirim ke Ukraina, termasuk dari Israel, akan dihancurkan pada akhirnya, serupa dengan yang dilakukan terhadap senjata-senjata Barat dan Amerika Serikat.
Dia menegaskan bahwa hubungan antara Israel dan Rusia bisa rusak akibat rencana Tel Aviv untuk membantu Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)
Pada laporan dari Russia Today AS, Israel dan Ukraina baru-baru ini sedang mempertimbangkan bantuan berupa rudal Patriot yang sudah tua untuk Kiev.
Baca Juga: Invasi Makin Meluas, Rusia Klaim Kuasai 2 Desa Lagi di Ukraina
Sebelumnya, Israel telah mengumumkan rencana untuk mempensiunkan baterai rudal M901 PAG-2 yang berusia 30 tahun pada bulan April, meskipun belum benar-benar dilakukan dalam situasi ketegangan dengan Hizbullah di selatan Lebanon.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kesepakatan yang sedang dibahas dapat melihat Patriot Israel pertama kali dikirim ke AS sebelum dikirimkan ke Ukraina, yang sedang menghadapi kekurangan sistem pertahanan udara.
Baca Juga: Sengit! Rusia Babat Habis Puluhan Drone Canggih Milik Ukraina
Selama konflik antara Moskow dan Kyiv, Israel telah membatasi bantuan kepada Ukraina hanya pada bantuan kemanusiaan, menahan diri untuk tidak mengirim senjata apapun. Sejak setahun yang lalu, negara tersebut menolak permintaan Volodymyr Zelensky untuk mendapatkan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Rusia telah mengingatkan berkali-kali bahwa pengiriman senjata asing ke Kyiv tidak akan menghentikan Moskow mencapai tujuan militer mereka, dan justru akan memperpanjang pertempuran serta meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.