Ntvnews.id, Jakarta - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Budi Santoso, dipecat dari jabatannya pada tanggal 3 Juli 2024. Pemecatan tersebut diperkirakan terjadi karena Budi menentang dengan tegas rencana pemerintah untuk membawa dokter asing ke Indonesia.
Berikut profil Budi Santoso, yang merupakan Dekan Universitas Airlangga yang diberhentikan setelah menolak rencana pemerintah untuk mendatangkan dokter asing.
Profil Prof. Budi Santoso
Budi Santoso, mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu, 3 Juli 2024, meskipun seharusnya menjabat hingga 2025.
Profil Prof. Budi Santoso, Dekan FK Unair yang Diberhentikan (Istimewa)
Lahir di Banyuwangi, Budi memiliki impian menjadi dokter sejak kecil setelah menyaksikan angka kematian ibu yang tinggi di desanya, Genteng, Banyuwangi. Untuk mengejar cita-citanya, Budi meninggalkan kampung halaman dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Malang sebelum masuk Universitas Airlangga untuk menempuh pendidikan kedokteran.
Baca Juga: Dekan FK Unair Dipecat Gara-gara Tolak Dokter Asing? Kemenkes Bantah Ada Intervensi Menkes
Saat berkuliah, Budi aktif dalam organisasi, termasuk menjadi Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran (IMSK) dan mengajar matematika di lembaga bimbingan belajar Technos di Kertajaya.
Budi menyelesaikan seluruh pendidikan kedokterannya di Universitas Airlangga, meraih gelar sarjana pada 1989, spesialisasi dalam Ginekologi dan Onkologi pada 1998, dan gelar doktor pada 2009.
Karier medis Budi dimulai sebagai staf medis di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Soetomo pada 1994, jabatan yang masih dipegangnya hingga kini.
Baca Juga: Lahir dari Keluarga Penjual Nasi Goreng, Mahasiswa UNAIR Ini Raih IPK 3,8
Selain itu, Budi pernah menjabat sebagai Sekretaris II IDI Surabaya (2011-2014), Koordinator Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi FK Unair (2011-2015), serta memiliki pengalaman sebagai kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FK Unair (2012-2015) dan Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FK Unair hingga 2020. Pada periode 2020-2025, Budi menjabat sebagai Dekan FK Unair.
Budi juga aktif dalam berbagai organisasi profesional, termasuk sebagai Dewan Pakar di PERFITRI dan Ketua AIPKI untuk periode 2022-2025. Selain menjadi praktisi medis dan akademisi, Budi juga dikenal sebagai penulis buku ilmiah di bidang kedokteran, antara lain "Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis" (2020) dan "Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita" yang terbit dalam dua volume, dengan volume pertama pada 2007.