Ntvnews.id, Moskow - Spesialis Rusia sedang melakukan studi tentang sistem pandu dan koreksi penerbangan rudal balistik taktis ATACMS buatan Amerika Serikat (AS). Seorang ahli menyampaikan informasi ini kepada Sputnik.
"Sistem ini dilengkapi dengan tiga giroskop laser cincin yang memungkinkan rudal tetap berada pada lintasan balistik yang telah ditetapkan. Ada juga antena GPS yang digunakan untuk koreksi selama fase awal dan akhir penerbangan rudal. Kami sedang menganalisis operasi sistem rudal ini dari awal hingga akhir lintasan penerbangannya," ungkap ahli tersebut.
Amerika Serikat mulai mengirimkan rudal balistik ATACMS ke Ukraina pada tahun 2023.
???????????????? The guidance system of the U.S. ATACMS missile has turned out to be at the disposal of the Russian Armed Forces. Russian specialists are studying the missile's laser gyroscopes and GPS module, RIA Novosti reported. pic.twitter.com/lfsL6X7pf5
— Shal0paika (@Shal0paika) July 1, 2024
Rudal ini diproduksi oleh Lockheed Martin dan memiliki dimensi kaliber 610 milimeter, panjang 4 meter, serta berat 1,6 ton. Versi modifikasi Blok 1 memiliki jangkauan terbang hingga 165 kilometer.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Menewaskan 7 Orang Termasuk 2 Anak-anak
Rudal ini memberikan kemampuan bagi militer Ukraina untuk menargetkan sasaran di dalam wilayah Rusia. Potensi Rusia dalam melakukan penelitian terhadap teknologi rudal ini menjadi sumber kekhawatiran bagi negara-negara Barat.
Sebagai informasi tambahan, rudal kendali ATACMS adalah senjata yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan pertahanan Amerika Serikat, Lockheed Martin. Rudal ATACMS telah digunakan oleh militer AS sejak tahun 1991 dan dapat mencapai jarak sasaran hingga 190 mil (300 kilometer), dengan kecepatan mencapai 3 Mach (3704,4 kilometer per jam).