Ntvnews.id, Jakarta - Tanda-tanda akhir zaman nyata muncul di kedalaman sekitar 3.000 meter di bawah Samudera Atlantik, di mana sebuah ventilasi hidrotermal baru-baru ini ditemukan oleh para peneliti dari Pusat Ilmu Lingkungan Kelautan (MARUM) Universitas Bremen.
Dilansir dari Science Alert, Jumat, 5 Juli 2024, Mereka menggunakan kapal selam yang dikendalikan dari jarak jauh untuk mengumpulkan sampel dan data dari ventilasi hidrotermal yang dinamai Jotul, terinspirasi dari nama dalam mitologi Nordik yang berarti raksasa.
Ventilasi hidrotermal ini ditemukan di persimpangan lempeng tektonik yang bergeser, tempat aktivitas panas bumi paling kuat terjadi.
Ilustrasi Kiamat (Freepict)
Proses terbentuknya ventilasi ini dimulai ketika air laut menembus dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari bawah permukaan bumi.
Baca Juga: Kiamat 29 Juni Meleset, Ini Tanda-tanda Kiamat Menurut Ilmuwan
Air yang dipanaskan ini kemudian kembali ke laut lewat retakan dan celah, membawa mineral dan material terlarut dari kerak samudera. Sebelum penemuan ini, tidak ada ventilasi hidrotermal yang diketahui terletak di Punggung Bukit Knipovich.
Penemuan ventilasi hidrotermal Jotul ini mengindikasikan adanya ekosistem baru yang belum dijelajahi di dalam kedalaman laut Arktik.
Baca Juga: Geger! Paranormal asal India Prediksi Kiamat Jatuh Pada 29 Juni 2024
Para ilmuwan berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang komunitas biologis yang unik yang hidup di sekitar ventilasi ini, serta potensi ventilasi ini dalam mempengaruhi siklus karbon global.
Penemuan ini menjadi penting untuk memahami lebih baik lingkungan laut dalam dan perannya dalam sistem planet kita.