Ntvnews.id, Canbera - Ada beberapa cerita tentang orang-orang yang memeluk Islam dari berbagai belahan dunia, termasuk belum lama ini seorang pendeta Australia yang telah lama melayani di gereja.
Salah satunya adalah Gould David, yang telah mengabdikan 45 tahun hidupnya untuk melayani dan memimpin jemaat gereja sebagai seorang Kristen Ortodoks. Kisah konversi David ke Islam bukanlah hal baru, tetapi telah berlangsung beberapa waktu yang lalu.
Dilansir dari Tribal News Network (TNN), Sabu, 6 Juli 2024, perubahan dalam hidupnya dimulai saat David mengunjungi Perth untuk menghadiri pemakaman saudara iparnya, di mana ia menginap di sebuah hotel yang berdekatan dengan masjid utama kota.
Saat melewati masjid itu, David merasa terdorong untuk masuk dan bertemu dengan seorang imam yang ramah. Imam tersebut kemudian memberikan David sebuah Al-Qur'an sebagai hadiah.
Pendeta Australia Mask Islam (Istimewa)
Dalam wawancara eksklusif dengan The Deen Show yang dipublikasikan di YouTube pada 5 Januari 2024, David menceritakan bahwa setelah menerima Al-Qur'an itu, ia menyimpannya selama bertahun-tahun tanpa membacanya.
Baca Juga: Tinggalkan Nasrani, Alasan Reza Rahadian Mualaf di Usia 20 Tahun Bikin Kaget
"Selama bertahun-tahun, saya menyimpan Al-Qur'an di rak buku saya, hampir tidak menyentuhnya," ujarnya.
"Tapi kali ini, saya kembali ke hotel dan berlutut, memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan kebenaran mutlak kepada saya. Apakah Islam benar atau tidak, apakah Kristen benar atau salah, apakah Kristen Ortodoks benar atau salah. Saya berdoa beberapa saat sambil berlutut," sambungnya.
Beberapa saat setelah itu, David duduk dan memulai membaca Al-Qur'an. Ia mendalami teks tersebut dengan sungguh-sungguh dan pada akhirnya menemukan satu pemahaman yang sangat penting.
"Dengan intuitif, intelektual, emosional, dan spiritual, saya menyadari bahwa ini adalah firman Tuhan yang sejati," kata Abdul Rahman, nama baru yang dipilihnya setelah menjadi mualaf.
Baca Juga: Gegara Mimpi Bertemu Habib Luthfi, Satu Keluarga Buddha Ini Putuskan Jadi Mualaf
Dalam wawancara tersebut, pembawa acara juga mengungkapkan bahwa David telah menjalani umrah pada bulan Ramadan tahun ini.
Menurut Shia Waves, David menjelaskan bahwa ia tidak bisa mengabaikan Al-Qur'an, sama seperti tidak bisa mengabaikan keyakinan bahwa Tuhan adalah Esa, tidak memiliki sekutu, dan tidak memiliki anak. Ia juga mengungkapkan kewajibannya untuk melaksanakan salat seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.