Ntvnews.id, Jakarta - Jepang menghadapi proyeksi kekurangan hampir satu juta pekerja asing pada tahun 2040 untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi mereka, sejalan dengan menurunnya populasi.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 8 Juli 2024, Japan International Cooperation Agency (JICA), menyebutkan bahwa kecepatan pertumbuhan saat ini diperkirakan 5,91 juta orang asing akan bekerja di Jepang pada tahun 2040.
Jepang memerlukan satu juta pekerja tambahan untuk menjaga tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 1,24 persen yang menjadi target mereka.
Kesenjangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja asing ini lebih dari dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya yang dibuat oleh JICA pada tahun 2022, setelah diperbarui dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di negara-negara asal seperti Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.
Mata Uang Jepang Yen (Istimewa)
Pekerja asing memiliki peran yang sangat penting bagi ekonomi Jepang karena mereka membantu mengisi kekurangan tenaga kerja yang semakin parah akibat proses penuaan yang cepat dan penurunan angka kelahiran.
Baca Juga: Jepang Dalam Bayang-bayang Krisis, Nilai Tukar Yen ke Dolar Amblas!
Jumlah pekerja asing di Jepang telah meningkat lebih dari empat kali lipat dalam 15 tahun terakhir, mencapai 2,05 juta pada Oktober 2023, yang setara dengan sekitar tiga persen dari angkatan kerja total.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Jepang telah memperluas izin visa kerja untuk sejumlah sektor pekerjaan terampil dan kerah biru, sambil berupaya mengatasi pendapat publik yang kurang mendukung terhadap imigrasi tenaga kerja.
Para ahli mengatakan, "Namun Jepang perlu meningkatkan upayanya untuk tetap kompetitif dalam persaingan global untuk menarik bakat, mengingat tantangan seperti melemahnya yen, rendahnya upah konvensional, dan masalah hak asasi manusia."