Turki Tutup Perbatasan dengan Suriah, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jul 2024, 09:04
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
PErbatasan Turki dan Suriah PErbatasan Turki dan Suriah (Istimewa)

Ntvnews.id, Ankara - Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah dan beberapa organisasi HAM lainnya melaporkan bahwa Turki telah menutup beberapa penyeberangan perbatasan ke wilayah Suriah bagian barat laut.

Tindakan ini dilakukan setelah pasukan Turki di Suriah ditembaki oleh warga Suriah yang protes terhadap kekerasan yang dialami oleh warga Suriah di Turki. 

Dilansir dari VOA, Senin, 8 Juli 2024, Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengungkapkan bahwa polisi telah menahan sekitar 475 orang yang diduga terlibat dalam serangan terhadap warga Suriah di seluruh negeri.

Turki <b>(Istimewa)</b> Turki (Istimewa)

Kerusuhan dimulai pada Minggu, 20 Juni 2024 setelah laporan di media sosial menyebutkan insiden pelecehan seksual yang melibatkan seorang pria Suriah terhadap seorang gadis Suriah berusia tujuh tahun.

Baca Juga: Bandara Turki Tolak Pengisian Bahan Bakar Pesawat Israel

Akibatnya, mobil-mobil dan toko-toko yang dimiliki warga Suriah di Kota Kayseri dibakar. Demonstran yang marah menyerukan agar warga Suriah meninggalkan kota tersebut.

Pengadilan di Kayseri telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap tersangka pelaku dan Ali Yerlikaya menyatakan bahwa insiden tersebut sedang dalam proses penyelidikan.

"Menurut Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc, korban beserta keluarganya sedang mendapat perlindungan dari pemerintah."

Sementara itu, insiden kekerasan telah meluas ke setidaknya empat provinsi, seperti yang diungkapkan oleh badan intelijen Turki, MIT. Beberapa posting di media sosial menunjukkan orang Suriah yang terluka, yang memicu kerusuhan di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai oleh pemberontak, di mana ribuan tentara Turki telah ditempatkan.

Paling tidak empat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan antara pasukan Turki dan demonstran bersenjata di Afrin, sebuah kota di Suriah yang berada dekat dengan perbatasan Turki.

Di daerah lain di utara Suriah, warga sipil membalas dengan melempar batu ke arah konvoi Turki dan merobek bendera Turki.

Baca Juga: Hasil Laga Uji Coba: Italia Imbang Lawan Turki, Portugal Tanpa Cristiano Ronaldo Hajar Finlandia

Ketegangan ini menyebabkan Turki menutup beberapa lintas perbatasan, termasuk Bab al Hawa dan Bab al Salam. Bab al Hawa adalah salah satu lintasan utama untuk manusia dan perdagangan yang digunakan oleh lebih dari 3 juta penduduk.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan kelompok yang terkait dengan organisasi teroris atas kekacauan ini.

"Kami dan saudara-saudara kami dari Suriah tidak akan jatuh dalam perangkap licik ini. ... Kami tidak akan menyerah kepada tindakan vandalisme rasis," ujar Erdogan.

Sejak pecahnya perang saudara di Suriah pada tahun 2011, Turki telah menjadi tuan rumah bagi jutaan pengungsi Suriah, dan setidaknya 3,2 juta orang masih tinggal di negara tersebut, menurut data PBB. Turki telah menghadapi contoh kekerasan xenophobia yang sering kali dipicu oleh rumor di media sosial atau aplikasi pesan instan.

Erdogan menegaskan, "Tidak ada yang dapat dicapai dengan terus-menerus memicu xenophobia dan kebencian terhadap pengungsi di masyarakat."

Pekan lalu, Erdogan bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Assad dalam upaya untuk memulihkan hubungan bilateral setelah Turki memutuskan hubungan dengan Suriah akibat perang saudara yang berlarut-larut di negara tersebut.

x|close