Ntvnews.id, Jakarta - Aksi penipuan kembali marak terjadi. Kali ini pelaku mengaku sebagai petugas BPJS Kesehatan. Korban sasarannya acak dan tidak mengenal batas usia. Aksi yang dilancarkan pun rapih dan tidak bikin korban curiga.
Salah satu korban, Rama hampir menjadi korban penipuan tersebut. Dia mengaku awalnya ketakutan lantaran kartu BPJS Kesehatannya disebut bakal diblokir.
Rama menceritakan, awalnya dia dihubungi dengan nomor yang tak dikenal dan dia tak sengaja angkat. "Pas saya angkat, suara dalam telepon tersebut cuma mengatakan kartu BPJS Kesehatan saya akan diblokir dan diminta pencet angka nol untuk terhubung dengan call center," kata Rama kepada NTVNews.id, Senin (8/7/2024).
Rama menambahkan, usai dia memencet angka nol kemudian tersambung dengan petugas pelayanan yang mengaku dari BPJS Kesehatan. Si penipu yang mengaku sebagai petugas call center pun menanyakan apa tujuan korban menghubungi nomor tersebut.
"Saya tuh panik dan menceritakan kalau kartu saya mau diblokir. Terus saya minta penjelasan alasan kartu mau diblokir. Sang petugas call center tersebut langsung menanyakan data diri saya, saya kasih tapi nomor KTP dan dia sudah tahu data diri saya seperti nama dan alamat," ucap Rama.
Setelah data diri selesai ditanya, kemudian kata Rama si penipu langsung menyebut jika di database nya kartu BPJS Kesehatan Rama sudah dipakai tiga hari berturut-turut di banyak rumah sakit di Bandung, Jawa Barat pada bulan Juni tepatnya tanggal 9,10,11 Juni.
BPJS Kesehatan (Istimewa)
Kata penipu, kartu BPJS Rama digunakan oleh orang tak bertanggungjawab karena mengambil beberapa jenis obat secara berlebihan. "Jadi kata penipu itu, orang yang pakai kartu BPJS Kesehatan saya ambil tiga jenis obat yang mengandung obat terlarang. Setelah itu, saya diminta untuk lapor ke polisi di Bandung untuk menceritakan kronologi dll," tambah Rama.
Rama pun mengaku mengikuti alur penipu hingga diminta membuat laporan tetapi harus di kantor polisi Bandung. Di situ Rama mulai curiga karena diminta buat laporan dalam kurun waktu dua jam saja agar kartu tidak diblokir.
Rama kemudian sadar dan tidak mengikuti permintaan penipu. "Saya sadar dan saya tanya kenapa harus buat di kantor polisi Bandung, nah penipu itu meminta saya untuk buat laporan online melalui jalur telepon yang akan disambungkan dengan orang yang mengaku polisi. Tapi saya tolak dan saya langsung tutup teleponnya," kata dia.
Usai menyadari nyaris jadi korban penipuan, Rama kemudian menghubungi call center BPJS Kesehatan yang resmi melalui sambungan telepon 165. Si petugas resmi ini menjelaskan jika kartu atas nama Rama masih aktif dan tidak diblokir. Petugas pun menyebut jika kejadian yang menimpa Rama merupakan penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
"Saya telepon petugas call center dan saya bilang sudah serahkan nomor KTP. Tapi kata petugas resmi, jika ada penggunaan data saya makan akan terhubung dengan OTP. Sejauh ini saya aman dan tidak jadi kena tipu," kata dia.