Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera, mengkritik nama-nama aplikasi buatan pemerintah yang dianggap kontroversial seperti Sipepek dan Simontok yang menjadi viral di media sosial. Menurutnya, penamaan tersebut sangat mengecewakan dan tidak pantas.
Mardani juga menyoroti bahwa penamaan platform tersebut telah merendahkan standar etika, dan ia mendesak untuk menjaga etika dengan menjunjung tinggi standar moral yang lebih baik.
"Pertama ini menyedihkan. Mestinya semua punya standar tinggi jaga etika. Penyebutan mungkin untuk memudahkan. Tapi tidak bisa ditolelir karena merendahkan etika," kata Mardani kepada Wartawan.
Dia juga mengajukan permintaan agar nama-nama platform segera diubah. Masyarakat diminta untuk melaporkan penggunaan nama-nama yang memiliki konotasi seksual.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat DPR Mardani Ali Sera (DPR)
Nama-nama tersebut telah menjadi viral di media sosial X dalam beberapa hari terakhir. Sebagai contoh, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon menciptakan layanan yang disebut Sistem Informasi Administrasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial atau disingkat SiPEPEK. Namun, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah tersebut merujuk pada bagian tubuh perempuan.
Baca Juga: 6 Langkah Mudah Uninstall Aplikasi di Laptop
Nama lainnya adalah Simontok, yang merupakan singkatan dari Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok, yang dibuat oleh Pemerintah Kota Solo atau Surakarta. Kabupaten Pemalang juga memiliki Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan yang disebut Sisemok.
Kementerian Kominfo memiliki platform bernama Sicantik, yang merupakan singkatan dari Aplikasi Cerdas Layanan Perizinan Terpadu untuk Publik. Kabupaten Bogor juga memiliki platform dengan nama yang sama, yang berasal dari Sistem Informasi Catatan Kehadiran dan Kinerja.