Ntvnews.id, Jakarta - Pasukan TNI kembali menguasai Bandara Agandugume Kabupaten Puncak, Papua setelah sebelumnya bandara tersebut dikuasai oleh OPM selama kurang lebih 5 bulan.
Pasukan operasi khusus dari Yonif 751/Vira Jaya Sakti Raider dipimpin Komandan Korem 173, Brigjen Frits Wilem Rizard Pelamonia berhasil menguasai bandara Agandugume.
Meskipun sempat terjadi kontak senjata saat memasuki bandara namun TNI berhasil melumpkan dan mengamankan beberapa anggota Organisasi Papua Merdeka atau OPM.
Operasi perebutan bandara Agandugume di Kabupaten Puncak, Papua dilakukan selama 8 malam tanpa ada perlawanan berarti dari OPM.
Masyarakat yang selama ini selalu dibayangi teror sangat gembira setelah bandara Agandugume berhasil direbut dari OPM.
Setelah berhasil diambil alih oleh pasukan khusus operasi Yonif 751 VJS bandara Agandugume akan dibangun Terminal BNPB sebagai terminal bantuan masyarakat khususnya di Kabupaten Puncak, Papua.
"Bandara Agandugume dikuasai oleh OPM itu sejak awal dari bulan Maret di mana Dansatgas Pengamanan 751 pada saat itu mau mendarat di Agandugume. Namun dari atas melihat banyak drum, banyak pemalangan-pemalangan dengan tiang gawang drum-drum, batu-batu sehingga tidak bisa mendarat," kata Komandan Korem 173, Brigjen Frits Wilem Rizard Pelamonia seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Crime, Senin (8/7/2024).
"Bukan hanya itu, namun pesawat pun ditembak oleh OPM sebanyak dua kali pada saat mau mendarat. Sehingga pesawat tersebut balik ke Sinak," lanjutnya.
"Jadi awal bulan Maret Satgas pengamanan pembangunan gudang logistik ini. Ini buat masyarakat. Sehingga tujuan mereka ke Agandugume untuk melaksanakan pengamanan. Sehingga pembangunan gudang logistik ini bisa dibangun dan itu untuk masyarakat sendiri," pungkasnya.