PDI Perjuangan Dominan di Jawa Tengah, Pengaruhnya Terhadap Pilkada?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jul 2024, 11:11
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Pakar Politik dan Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardani saat menjadi narasumber dalam dialog NTV Prime di Nusantara TV, Senin (8/7/2024). Pakar Politik dan Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardani saat menjadi narasumber dalam dialog NTV Prime di Nusantara TV, Senin (8/7/2024).

Ntvnews.id, Jakarta - Jawa Tengah (Jateng) masih menjadi basis kuat pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu masih menjadi jawara di Jateng pada Pemilu 2024.

Pakar Politik dan Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardani mengatakan, PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu sejak 1999, yakni pemilu pertama setelah Orde Baru (Orba), bahkan mendominasi baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. 

Bahkan, menurutnya, pada Pilkada 2020, ada enam ke kabupaten/kota yang menempatkan calon tunggal dari PDI Perjuangan. Hal itu mengindikasikan betapa dominannya partai ini.

"Tetapi memang Pileg tidak sama logikanya dengan Pilpres dan Pilkada. PDI Perjuangan pernah terinterupsi primary teritory-nya oleh SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) di 2004 dan 2009, namun kemudian PDI Perjuangan berkuasa kembali," ujar Nur Hidayat saat menjadi narasumber dalam dialog NTV Prime di Nusantara TV, Senin (8/7/2024).

Menurutnya, kekuasaan di kabupaten/kota masih mengandalkan pada Ketua DPC PDI Perjuangan, yang merupakan Ketua DPRD, Bupati atau Wali Kota.

"Saat ini kondisinya agak bergeser terinterupsi oleh Plh (Pelaksana Harian), Plt (Pelaksana Tugas), dan Pj (Penjabat), yang sangat mempengaruhi. Dan ada problem besar yang sangat mempengaruhi terhadap resource PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilkada bupati, wali kota dan juga gubernur." 

"Nah itu yang tidak mereka hitung. Tidak bisa logika yang hampir 10 tahun yang lalu untuk Ganjar (Pranowo) periode pertama dan Ganjar periode kedua (gubernur). Kondisinya akan beda hari ini, karena sekarang ini sudah lebih variatif," imbuh Nur Hidayat.

Dia menilai PDI Perjuangan tidak lagi sebagai penguasa mutlak, tetapi sudah terbagi-bagi oleh kekuatan birokrasi, alat keamanan, dan sumber daya politik.

"Saya kira akan berat kalau PDI Perjuangan sampai hari ini belum mendefinisikan calonnya (Pilkada Jateng), maka akan ada problem yang serius," tukasnya.

x|close