DPR Soal Salah Tangkap Pegi Setiawan: Jangan Lagi Rakyat Jadi Kambing Hitam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jul 2024, 15:56
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pegi Setiawan dan Toni RM Pegi Setiawan dan Toni RM (Tangkapan Layar: YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi III DPR, Gilang Dhielafararez, menekankan pentingnya Polri untuk tidak melakukan penangkapan sembarangan, sebagaimana yang terjadi dalam kasus Pegi Setiawan.

"Polri dalam menetapkan orang sebagai tersangka harus berdasarkan bukti yang cukup. Jangan karena dorongan dari masyarakat lalu asal main tangkap. Jangan lagi rakyat jadi kambing hitam polisi,” kata Gilang  dikutip dari Antara, Rabu, 10 Juli 2024.

Menurutnya, kasus yang menimpa Pegi adalah kesalahan besar dalam penegakan hukum yang dapat berdampak negatif pada masa depan seseorang. Pegi sebelumnya telah ditangkap sebagai tersangka oleh Polda Jawa Barat terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. 

Gedung DPR <b>(Istimewa)</b> Gedung DPR (Istimewa)  

Oleh karena itu, ia menegaskan agar Polri menjalankan tugas dan kewenangannya dengan benar dan adil. Ia juga menilai bahwa Polri telah mengecewakan dalam memenuhi tanggung jawab untuk melindungi, memberikan perlindungan, dan pelayanan kepada masyarakat dalam kasus yang melibatkan Pegi. 

“Tugas dan kewajiban polisi salah satunya adalah memberikan pengayoman ke masyarakat, tetapi pada kasus Vina ini, hal itu tidak tercerminkan. Kami harap ke depannya kepolisian dapat berhati-hati dalam melakukan penyidikan dan penangkapan,” jelasnya.

Gilang menegaskan bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara cermat dan berdasarkan bukti yang solid. Kasus Pegi menyoroti ketidaksesuaian dalam penerapan standar operasional prosedur (SOP) oleh kepolisian.

"Kami mendorong agar pihak kepolisian melakukan evaluasi SOP mereka untuk mencegah terjadinya salah tangkap di masa mendatang," ujarnya.

Selain itu, Gilang juga menekankan pentingnya Polda Jabar untuk bertanggung jawab secara moral dan finansial terhadap Pegi atas kesalahan yang terjadi. Menurutnya, langkah tersebut dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap integritas, profesionalisme, dan ketelitian pihak kepolisian.

“Kami meminta agar pihak kepolisian tidak hanya meminta maaf secara resmi, tetapi juga memberikan kompensasi yang layak sebagai bentuk tanggung jawab dan pengakuan atas kesalahan yang terjadi,” ujar Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR tersebut.

Dia menegaskan bahwa Komisi III DPR akan terus mengawal pengungkapan kasus pembunuhan Vina untuk memastikan pelaku sebenarnya terungkap. Gilang juga menyatakan bahwa rapat kerja mungkin akan diadakan untuk membahas masalah ini.

x|close