Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, berbicara soal pemimpin yang berkhianat.
Hal tersebut disampaikan Mahfud di program acara Nusantara TV, Doncast. Menturkan para penghianat berkomplot harus diakhiri dengan kewenangan.
"Oleh kewenangan, dan artinya proses formal harus ditempuh dulu," kata Mahfud MD dikutip dari YouTube Nusantara TV Jumat, 12 Juli 2024.
Baca Juga:
Mahfud MD Blak-blakan Soal Kebusukan KPU
Mochammad Afifuddin Tanggapi Kritikan Mahfud MD yang Soroti Kualitas KPU RI
Ketika disentil soal siapa yang dimaksud penghianat, Mahfud dengan tegas mengatakan jika semua pemimpin berkhianat jika tak taat konstitusi.
"Menurut saya semua pemimpin yang tidak taat konstitusi adalah penghianat," ujarnya.
"Cuma kalau sudah diformulasikan pengkhianatan itu jadi penjahat kalau sudah ditangkap dan divonis," terangnya.
Mahfud MD (Youtube: Nusantara TV)
"Kita sebut penghianat dengan ukuran keilmuan pada akhirnya. Ukuran-ukuran wajar yang dipahami masyarakat siapa yang disebut pengkhianat itu," katanya lagi.
Disingguh apakah Mahfud sakit hati karena kalah Pilpres, ia kemudian menegaskan tidak dan hanya mengkritisi saja.
"Enggak. Kan saya gini, saya lawan Prabowo dan Gibran saya bukan pendukungnya saya merasa dan Ganjar lebih baik, tapi rakyat menganggap Prabowo-Gibran lebih baik, misalnya begitu, ya diterima saja," katanya.
"Kenapa saya bicaranya sekarang, ya karena Prabowo-Gibran menang ya silakan, tapi kita akan mengkritisi juga," lanjut Mahfud.
"Sebelum MK memutus, saya ngomong kan salah, wah ini karena kalah gitu kan," pungkas Mahfud MD.