Ntvnews.id, AS - Sejumlah pemimpin Internasional menyampaikan keterkejutan dan kecaman setelah terjadinya insiden penembakan oleh orang tak dikenal pada Donald Trump.
Peristiwa yang terjadi di Pennsylvania, ketika Trump melakukan kampanye itu telah memicu banyak pesan dari para pemimpin dunia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan keterkejutan dan mengecam segala bentuk kekerasan.
“Saya terkejut mengetahui tentang penembakan mantan Presiden AS Donald Trump pada saat kampanye di Pennsylvania," katanya, dikutip dari Cnn Internasional Minggu, 14 Juli 2024.
"Kekerasan seperti itu tidak mempunyai pembenaran, dan tidak mempunyai tempat di mana pun di dunia. Kekerasan tidak boleh terjadi. Saya lega mengetahui bahwa Donald Trump sekarang aman dan berharap dia cepat pulih," sambungnya.
Donald Trump (X)
Senada dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, ia juga mengecam Tindakan kekerasan yang telah terjadi.
"Baru mengetahui bahwa mantan Presiden Trump ditembak pada kampanye pemilu. Ini merupakan kabar yang mengejutkan," ungkap Shehbaz.
Saya mengutuk semua kekerasan dalam politik. Semoga mantan Presiden cepat sembuh dan sehat," lanjutnya.
kemudian Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr juga menyampaikan hal yang sama. Ia juga mengungkap doa supaya Donald Trump senantiasa dilindungi.
“Sangat lega kami menerima kabar bahwa mantan Presiden Donald Trump baik-baik saja setelah upaya pembunuhan terhadapnya," ungkap Ferdinand.
"Pikiran dan doa kami menyertai dia dan keluarganya. Bersama dengan seluruh masyarakat yang mencintai demokrasi di seluruh dunia, kami mengutuk segala bentuk kekerasan politik," sambungnya.
Donald Trump (Instagram @realdonaldtrump)
Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon juga mengungkap hal yang sama.
“Saya terkejut dengan kejadian di kampanye Donald Trump di Pennsylvania hari ini," katanya.
Berikutnya datang dari Perdana Menteri India Narendra Modi, mengatakan rasa keprihatinan terhadap insiden yang menimpa Donald Trump.
“Sangat prihatin dengan serangan terhadap teman saya, mantan Presiden Donald Trump. Mengutuk keras kejadian tersebut. Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik dan demokrasi," katanya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, ini merupakan serangan yang tak dapat dimaafkan.
Presiden Taiwan Lai Ching-te yang juga dikenal sebagai William Lai, menyampaikan ungkapan senada. Yakni doa pada Donald Trump dan mengutuk tindak kekerasan yang terjadi.