Mantan Pegawai Diminta Daftar Jadi Pimpinan KPK

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jul 2024, 08:12
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gedung KPK. (Antara) Gedung KPK. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pakar hukum tata negara Feri Amsari, berharap eks pegawai sampai pimpinan KPK yang memiliki integritas, agar mendaftar seleksi calon pimpinan (capim) KPK. Menurut dia, orang-orang yang berpengalaman di KPK mengerti cara terbaik dalam memberantas korupsi.

"Saya berharap mantan pimpinan KPK yang terusir maupun yang tidak terusir untuk mendaftar, karena pansel harus dibuat mengerti bahwa tidak ada yang mengerti cara terbaik berantas korupsi kecuali orang-orang ini," ujar Feri dalam diskusi publik bertajuk 'Krisis Kepemimpinan di KPK, Masihkah Ada Asa?' yang digelar di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2024).

Selain itu, kata dia para pendaftar seleksi capim KPK juga harus memiliki integritas, berani dan siap menghadapi segala risiko. Pendaftar capim KPK juga harus paham hukum serta berpikir strategis dalam konteks politik.

"Banyak kriteria, tidak punya cacat bawaan, tidak punya permasalahan di masa lalu, integritasnya baik, terpuji, banyak orang mungkin berani tapi belum teruji, siap menghadapi segala risiko bahkan diberhentikan. Tentu punya langkah-langkah hukum yang memadai, selain berpikir politik, aneh juga kalau KPK langkah hukum terus, tetapi politik menjebak mereka, jadi harus berpikir strategis," papar dia.

Sementara, Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha menyebut pihaknya terus mendorong tokoh-tokoh senior dan mencukupi syarat usia untuk mendaftar seleksi capim KPK. Seperti hal yang dilakukan eks pegawai KPK Giri Suprapdiono dan Hotman Tambunan.

"Jadi kita mendatangi tokoh-tokoh yang lebih umurnya dari 50 tahun, kita WA, kita datangin, kita ajak ngobrol, ajak ngopi datangin rumahnya, itu sudah ada bang Alamsyah Saragih ya yang kami datangi kemarin, minggu lalu, saya ajak obrol secara personal 'bang-abang harus daftar karena sudah di atas 50 tahun' dan track record-nya juga kita ketahuilah," papar dia.

Peneliti Transparency International Indonesia Agus Sarwono menambahkan, dirinya menemui sejumlah kendala dalam mengajak tokoh senior untuk mendaftar seleksi capim KPK. Alasannya karena KPK saat ini tak lagi terjamin independensinya setelah masuk dalam rumpun eksekutif.

Halaman
x|close