Presiden Kenya Pecat Seluruh Menterinya Kecuali Menlu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jul 2024, 10:13
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Kenya Presiden Kenya (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Kenya, William Ruto, mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan hampir seluruh anggota kabinetnya setelah warga melakukan demonstrasi besar-besaran sebagai protes terhadap rencana kenaikan pajak.

Dilasir dari Al Arabiya, Senin, 15 Juli 2024, Demonstrasi awalnya berlangsung damai selama sebulan, namun situasi berubah menjadi kekerasan setelah polisi menembaki massa yang menyerbu gedung parlemen, menyebabkan sebagian gedung mengalami kebakaran.

Demonstrasi yang dipimpin oleh anak muda di Kenya telah menyebabkan pemerintahan Ruto menghadapi krisis paling serius selama masa jabatannya. Demonstrasi ini juga memaksa Ruto untuk membatalkan rancangan undang-undang keuangan yang mencakup rencana kenaikan pajak.

Presiden Kenya <b>(Istimewa)</b> Presiden Kenya (Istimewa)

Untuk meredakan ketegangan, Ruto kemudian mengambil langkah dengan segera membubarkan seluruh kabinet, termasuk jaksa agung. Hanya perdana menteri, wakil presiden, dan menteri luar negeri yang tidak dipecat.

Baca Juga: Termasuk Donald Trump, Ini 5 Presiden AS yang Jadi Korban Penembakan

Ruto menyatakan bahwa keputusan untuk memberhentikan kabinetnya tersebut diambil setelah "merenungkan dan mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh rakyat Kenya".

Ruto menyatakan dalam pidatonya bahwa ia akan segera berkomunikasi dengan berbagai sektor dan formasi politik, serta warga Kenya dari sektor publik dan swasta, dengan tujuan membangun pemerintahan yang mendapat dukungan luas. 

Pada pekan sebelumnya, Ruto mengumumkan langkah besar dalam mengurangi pengeluaran pemerintah sebagai tanggapan terhadap kemarahan yang meningkat dari rakyat terkait anggaran perjalanan dan renovasi kabinetnya.

Ketegangan masyarakat juga semakin membesar karena mereka sedang menghadapi krisis ekonomi yang serius.

Utang publik Kenya mencapai 10 triliun shiling (sekitar Rp1.256 triliun), setara dengan sekitar 70 persen dari PDB. Keputusan pemerintah untuk meningkatkan pinjaman telah menyebabkan defisit fiskal meningkat dari 3,3 persen menjadi 4,6 persen.

 

x|close