Ntvnews.id, Jakarta - Israel kembali melakukan serangan ke sebuah sekolah dan pengusiran Palestina di Nuseirat Gaza Tengah pada Minggu kemarin.
Melansir situs Aa.com, Senin 15 Juli 2024, dalam serangan tersebut setidaknya 15 orang meninggal dunia dan melukai 80 orang lebih usai bom yang ditargetkan ke Sekolah Abu Oreiban yang dikelola PBB untuk pengungsian Palestina.
Baca Juga:
Moeldoko Wanti-Wanti Jangan Sampai Ada Ulah yang Merugikan Investasi
Fenomena Alam: Pohon Pisang Berbuah Ribuan
Selain itu juga, menurut keterangan para saksi, bahwa pemboman tersebut yang meninggal dunia beberapa di antaranya anak-anak dan wanita.
Anak Palestina
"Pembantaian ini merupakan yang terburuk dalam genosida yang dilakukan oleh tentara pendukung Israel terhadap rakyat Palestina," kata salah satu sakit yang berada di lokasi kejadian.
Namun pihak Israel mengatakan bahwa serangan yang dilancarkan ke sebuah sekolah, bahwa tempat tersebut dijadikan persembunyian dan infrastruktur operasional untuk melakukan serangan terhadap pasukannya.
Serangan yang dilakukan oleh Israel sehari setelah 90 orang tewas dan 300 lainnya mengalami luka-luka.
Israel telah melanggar hukum Internasional dengan mengabaikan peringatan Dewan keamanan PBB yang menuntut untuk segera melakukan gencatan senjata.
Sejak serangan pada 7 Oktober tahun lalu, setidaknya sudah 38.600 warga Palestina tewas terdiri dari anak-anak serta perempuan dan 88.900 lainnya mengalami luka-luka.