Ntvnews.id, Jakarta - Pasauk Militer Israel telah menguasai jalur perbatasan Rafah di Gaza. Dengan dikuasainya perbatasan tersebut itu artinya menutup jalur bantuan kemanusian terhadap warga Palestina.
Dilansir dari Aljazeera, Selasa 5 Mei 2024. Para militer Israel menuturkan bahwa pihaknya telah mengambil alih perbatasan di Gaza yang menghubungkan antara Mesir dan Palestina.
Penutupan jalur Rafah di Gaza dengan menggunakan tank-tank, dipandang sebagai tekad militer Israel untuk terus melanjutkan serangan meskipun sudah ada pembicaraan untuk gencatan senjata.
Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina.
Militer Israel menuturkan bahwa dalam sebuah serangan yang dilakukan pada Minggu malam kemarin setelah menewaskan sekitar 20 anggota HAMAS.
"Ini merupakan malam yang sangat sulit. Ini sangat kejam, sangat berdarah dan penuh dengan kehancuran," ungkap Hani Mahmoud salah satu jurnalis Al Jazeera yang berada di perbatasan Rafah.
Serangan ini terjadi ditengah-tengah gencatan senjata yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Namun perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersikeras untuk melakukan serangan ke perbatasan.
Sebagai tambahan informasi, Mahkama Pidana Internasional ICC akan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu atas tindakan yang dilakukannya terhadap warga Palestina.