Ntvnews.id, Jakarta - Heboh di media sosial undangan diskusi yang melibatkan tokoh Yahudi Amerika Serikat (AS) di Masjid Istiqlal. Rencana kegiatan itu menuai protes berbagai pihak.
Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Ismail Cawidu menjelaskan, flyer undangan seminar yang ramai diperbincangkan tersebut bukan dari pihak Masjid. Karena, kata dia Masjid Istiqlal konsisten bersama jemaah membantu Palestina.
Menurut dia, pengurus BPMI konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Masjid Istiqlal juga sejalan dengan sikap pemerintah Indonesia yang tak mau bekerja sama dengan Zionis yang menindas Palestina.
"Sikap dan pandangan Istiqlal konsisten bersama pemerintah mendukung kemerdekaan Palestina. Istiqlal telah menghimpun dana bersama jemaah memberikan bantuan ke warga Palestina bahkan memfasilitasi beberapa kali Dubes Palestina di Jakarta bertemu dengan jemaah Istiqlal pada hari Jumat," ujar Pejabat Pengelola Kehumasan, Sistem Informasi dan Publikasi pada Sekretariat Masjid Istiqlal itu, dikutip Kamis (18/7/2024).
Terkait undangan digital yang beredar, menurut dia seminar itu sedianya digelar pada sore hari ini di Perpustakaan Istiqlal. Seminar itu mengangkat tema 'Relations Among Abrahamic Religious Communities in History and Today'.
Ismail pun kembali menegaskan flyer undangan seminar yang ramai diperbincangkan itu bukan dari pihak Masjid.
"Ya, tidak ada (seminarnya). Artinya flyer itu tidak resmi dari Istiqlal," ucapnya.
Dalam poster, seminar rencananya diikuti Direktur Hubungan Muslim-Yahudi dari Komite Yahudi Amerika (American Jewish Committee/AJC) bernama Dr Ari Gordon.
"Saya tanya panitianya, ya memang tidak dilaksanakan. Flyer itu beredar tanpa diketahui pimpinan," tandas Ismail.