Ntvnews.id, Jakarta - Pasca pandemi yang terjadi beberapa tahun silam, perekonomian dan pariwisata di seluruh dunia mulai menggeliat hingga menerima sejumlah wisatawan. Mereka malah mencari wisatawan dari luar negeri untuk datang ke negaranya agar pariwisata semakin maju.
Namun, ada beberapa negara yang bahkan mengurangi kunjungan turis dan justru hal ini berdampak positif terhadap lingkungan dan komunitas lokal. Beberapa negara bahkan meningkatkan syarat penghasilan untuk mendapatkan visa berkunjung ke negaranya.
Nah, berikut beberapa negara yang hanya menyambut wisatawan kaya seperti dilansir Euronews Travel.
Keindahan Negara Fiji (Google Maps)
Negara pertama ini berada di Laut Karibia dan seberang Laut Inggris, timur laut Honduras, antara Jamaika dan Semenanjung Yucatan Meksiko. Namun, mereka memiliki Global Citizen Concierge Programme (GCCP) untuk para wisatawan.
Mereka juga memberikan kesempatan pekerja remote untuk tinggal di Kepulauan Cayman. Mereka yang berpenghasilan lebih dari Rp1,5 miliar per tahun bisa mengajukan visa tinggal selama dua tahun dengan biaya tahunan sebesar Rp23 juta.
Baca Juga:
Viral Konten Kreator Bali Wayan Bisma Diduga Lecehkan Wisatawan Asing, Ajak Bersetubuh di Hotel
Ngeri, 4 Wisatawan Diserang Hiu Saat Bermain di Pantai
Fiji
Keindahan Negara Fiji (Google Maps)
Selama pandemi lalu, Fiji memposisikan diri sebagai tempat peristirahatan para miliarder. Pada Juni 2020, mereka meluncurkan Blue Lanes (Jalur Khusus) untuk kapal pesiar yang ingin melarikan diri dari pandemi. Hal ini dikabarkan oleh PM Fiji, Frank Bainimarama.
Ia secara terbuka mengundang miliarder dengan jet pribadi untuk menyewa pulau mereka sendiri. Hal ini dilakukan karena industri pariwisata menyumbang sebanyak 238 persen ekonomi Fiji. Untuk memulai kebangkitannya, negara ini fokus pada turis kaya raya.
Hawaii
Keindahan Negara Hawaii (Google Maps)
Saat pandemi, Hawaii berjuang melarang melarang masuknya turis Amerika Serikat yang berbondong-bondong masuk ke negara tersebut sebagai pelarian. Kekurangan pekerja di hotel, jalanan macet, dan waktu tunggu restoran yang lama menjadi masalah baru di sana.
Akibatnya, kelebihan wisatawan ini membebani infrastruktur lokal dan ekosistem pulau. Kini, Hawaii hanya mendukung penduduk wisatawan yang kaya raya karena warga lokal menaikkan harga. Biaya juga telah digandakan untuk kegiatan populer bagi wisatawan luar negeri.
Baca Juga:
6 Destinasi Wisata Tujuan Study Tour Saat Libur Sekolah
Hendak Tolong Teman, Wisatawan Tewas Terseret Arus di Pantai Pangandaran
Montserrat
Keindahan Negara Montserrat (Google Maps)
Jika memiliki penghasilan tahunan di atas Rp1,2 miliar per tahun, maka kamu bisa mengajukan Remote Work Stamp untuk memiliki properti hunian di Montserrat. Program ini memang dikhususkan untuk turis kaya raya dari luar negeri.
Mereka yang memiliki penghasilan tersebut bisa bekerja remote dari lokasi yang aman dan tentunya memiliki pemandangan yang menakjubkan. Untuk biaya pendaftaran program tersebut adalah sekitar Rp8 juta setiap orang.
Keindahan Negara Selandia Baru (Google Maps)
Skema pemulihan pariwisata setelah pandemi, Selandia Baru mengincar turis asing yang berpenghasilan tinggi untuk masuk ke negara tersebut. Mereka juga ingin menarik turis yang menghabiskan lebih banyak uang di sana dan tinggal sedikit lebih lama.
“Mengunjungi negara ini bukan dengan orang-orang naik van kemping dan berkeliling negara kita dengan 10 dolar sehari dengan makan mie kering,” kata Menteri Pariwisata Stuart Nash pada Konferensi Dewan Ekspor Pariwisata Selandia Baru.