Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, menyatakan bahwa keputusan mengenai pencalonan Jusuf Hamka sebagai gubernur atau wakil gubernur akan ditentukan dalam waktu satu bulan ke depan.
"Masih ada waktu 1 bulan ini, 10 hari ke depan kita akan lihat survei Jusuf Hamka atau Babah Alun seperti apa," kata Lodewijk saat ditemui di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis.
Lodewijk menjelaskan bahwa surat instruksi tersebut mengharuskan Jusuf Hamka untuk membangun koalisi sebagai kekuatan politik dalam persaingan memperebutkan kursi gubernur Jakarta.
Selain itu, Jusuf Hamka juga diberi instruksi untuk mencari calon gubernur atau wakil gubernur yang dianggap cocok untuk mendampinginya.
Partai Golkar (NTVnews.id)
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyatakan bahwa selama satu bulan ke depan, Golkar akan mengevaluasi hasil survei dan jaringan koalisi yang telah dibentuk oleh Jusuf Hamka.
Jika hasil penilaian Golkar dianggap memadai, partai akan memberikan Surat Keputusan (SK) yang menyatakan Jusuf Hamka secara resmi menjadi calon yang diusung oleh Golkar.
Baca Juga: Golkar Sudah Putuskan Bacagub dan Bakal Cawagub untuk 10 Provinsi
"Nah kalau enggak dapat apa-apa ya sudah enggak jadi calon kan gitu," kata Doli.
Bahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memberikan surat instruksi kepada tokoh yang dianggap layak diusung Golkar.
"Bisa jadi (kasih surat instruksi ke calon lain) tapi selama ini kalau Golkar sudah keluarkan surat instruksi biasanya jadi SK," kata dia.
Di lokasi yang sama, selepas menerima surat instruksi, Jusuf Hamka mengaku terkejut mendapatkan dua penugasan itu. Dia menilai tugas yang dia emban untuk mempersiapkan diri sebagai bakal cagub atau bakal cawagub pekerjaan yang berat.
Baca Juga: Golkar Juga Resmi Usung Jusuf Hamka Sebagai Bakal Cagub DKI Jakarta
"Kalau Allah berkehendak, yang berat bisa jadi ringan. Akan tetapi, kalau Allah tidak berkehendak, yang ringan pun jadi berat," kata Jusuf Hamka saat diminta tanggapannya terkait penugasan Golkar terhadap dirinya.
Terkait dengan calon yang dia lirik untuk berpasangan dengan dirinya, Jusuf Hamka mengaku cocok dengan siapa saja.
"Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa jadi wakilnya Pak Ahok, saya bisa jadi wakilnya Pak Anies, siapa saja. Bahkan, kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya enggak ada masalah,” kata dia.