Ntvnews.id, Moskow - Sebuah helikopter Robinson yang membawa seorang pilot dan tiga penumpang telah hilang sekitar 80 kilometer dari desa Chagda di Republik Sakha (Yakutia), Rusia, demikian disampaikan oleh kantor pers dari departemen utama regional Kementerian Situasi Darurat Rusia, Jumat.
"Kami menerima informasi bahwa sinyal darurat Ecospas dari pesawat Robinson berbunyi malam ini sekitar 80 kilometer dari desa Chagda. Ada tiga penumpang dan seorang pilot di dalam pesawat," kata kantor tersebut, dikutip dari sputnik, Jumat, 19 Juli 2024.
Petugas penyelamat dari pangkalan pencarian dan penyelamatan Yakutsk siap berangkat dari Bandara Magan untuk melakukan pencarian (jarak ke lokasi sinyal darurat sekitar 440 kilometer), tambah departemen tersebut.
Baca Juga: Viral Terekam Momen Terakhir Presiden Iran Sebelum Kecelakaan Helikopter
Kantor Kejaksaan Transportasi Yakutsk telah meluncurkan pemeriksaan terkait keselamatan penerbangan, menurut keterangan dari Kantor Kejaksaan Transportasi Siberia Timur.
Kejadian Helikopeter belum lama ini juga terjadi di Hawaii minggu lalu, Sebuah helikopter jatuh ke laut lepas pantai Pulau Kauai, Hawaii, pada hari Kamis, mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya hilang, menurut Departemen Kepolisian Kauai.
Para pendaki melaporkan melihat helikopter jatuh sekitar seperempat mil dari Pantai Na Pali dan menelepon polisi sekitar pukul 1:20 siang, demikian pernyataan dari departemen kepolisian.
Helikopter Robinson R44 tersebut merupakan bagian dari Ali’i Kaua’i Air Tours and Charters, kata pihak berwenang.
Baca Juga: Tim SAR Deteksi Bau Bahan Bakar di Lokasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran
Jenazah satu orang ditemukan sekitar pukul 14.30 pada hari Kamis, sementara petugas terus mencari dua orang lainnya. Identitas mereka belum diumumkan oleh polisi.
Polisi menyatakan bahwa Administrasi Penerbangan Federal (FAA) memberlakukan pembatasan penerbangan sementara di area pencarian selama operasi tersebut.
Penjaga Pantai, bersama beberapa lembaga lokal, terlibat dalam pencarian. Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan FAA akan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.