Ntvnews.id, Jakarta - Israel menyatakan bahwa pesawat tempurnya telah menyerang target militer di pelabuhan Hodeida yang dikuasai oleh kelompok Houthi di Yaman. Serangan ini terjadi sehari setelah serangan drone oleh Houthi yang menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv.
"Darah warga Israel tidak murah," ujar Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, seperti yang dilaporkan reuters, Minggu, 21 Juli 2024 yang mengirimkan peringatan kepada pesaing-pesaingnya di Timur Tengah setelah serangan tersebut diumumkan.
Dia juga menyatakan akan ada lebih banyak operasi yang dilakukan "jika mereka berani menyerang kami".
"Pesawat tempur Israel menyerang target militer rezim Houthi di wilayah pelabuhan Hodeida di Yaman sebagai respons terhadap ratusan serangan yang dilakukan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir," demikian pernyataan dari militer Israel.
Baca Juga: PBNU Terbitkan Surat Intruksi Larangan Kerja Sama dengan Lembaga Berafiliasi Israel
Kelompok Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke kota-kota Israel termasuk Ashdod, Haifa, dan Eilat, namun serangan pada Jumat, 19 Juli 2024 di Tel Aviv adalah serangan pertama yang berhasil menembus pertahanan udara Israel.
Pada hari Jumat, 19 Juli 2024 Gallant berjanji untuk "menyelesaikan masalah" menyusul serangan di Tel Aviv yang oleh Houthi diklaim sebagai operasi solidaritas terhadap warga Palestina yang terlibat dalam konflik di Gaza.
"Api yang membara di Hodeida saat ini terlihat di seluruh Timur Tengah dan dampaknya sangat jelas," kata Gallant setelah operasi tersebut.
Gallant mengungkapkan bahwa Houthi telah menyerang Israel lebih dari 200 kali, menyebabkan luka pada warga Israel dan berjanji akan melakukan pembalasan di mana pun jika diperlukan.
Baca Juga: Heboh! Film Captain America Diboikot Karena Superhero Israel
"Darah warga Israel memiliki harga. Hal ini sudah jelas terlihat di Lebanon, Gaza, Yaman, dan di tempat lain—jika mereka berani menyerang kami, konsekuensinya akan sama," tegasnya.
Menteri Luar Negeri Israel, Katz, menyatakan bahwa serangan di Yaman juga merupakan peringatan bagi Iran.
Dia menjelaskan bahwa militer Israel "hari ini memberikan pukulan telak terhadap cabang Iran di Yaman. Iran mendukung, melatih, dan mendanai organisasi Houthi sebagai bagian dari jaringan organisasi regional yang beroperasi di wilayah tersebut untuk menyerang Israel."
Katz menambahkan, "Kami tidak akan menoleransi atau tinggal diam, dan kami akan menyerang siapa pun yang menjadi ancaman bagi warga negara kami.
"Ini adalah waktu bagi komunitas internasional untuk memaksimalkan sanksi terhadap Iran—yang di bawah arahannya kelompok Houthi sangat merusak kebebasan navigasi dan rute perdagangan. Iran adalah kepala ular—hal ini harus dihentikan sekarang."