Negara Maju Ini Miliki Festival Kematian, Acaranya Buat yang Datang Terdiam

NTVNews - 8 Mei 2024, 10:30
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Peti Mati Ilustrasi Peti Mati (Jappanese Station)

Ntvnews.id, Tokyo - Sebuah festival yang menjadi perbincangan di media sosial telah diadakan di Jepang. Festival ini, yang tidak lazim, berlangsung selama enam hari di Shibuya, Tokyo, dimulai pada tanggal bulan april 2024 lalu. 

Dilansir South China Morning Post, Rabu, 8 Mei 2024,Festival yang dikenal sebagai festival kematian ini mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi konsep akhirat melalui pengalaman realitas virtual, membuat daftar keinginan terakhir, berbaring di dalam peti mati, dan merasakan pengalaman seperti pada saat pemakaman mereka sendiri. 

Acara ini diselenggarakan oleh konsorsium entitas berbasis di Tokyo, termasuk LSM, perusahaan media baru, dan profesional pemakaman, dan berlangsung di Shibuya, pusat kota yang ramai ibu kota Jepang.

Dilansir dari Britanica, dalam budaya Jepang, angka empat dianggap memiliki makna negatif karena kesamaannya secara fonetik dengan kata "kematian".

Festival Kematian di Jepang <b>(SCMP)</b> Festival Kematian di Jepang (SCMP)

Meskipun demikian, tanggal 14 April ditetapkan sebagai Hari Kematian oleh pencipta festival. Untuk mengikuti festival ini, pengunjung harus membayar USD7 atau Rp111 ribu untuk menghabiskan tiga menit berbaring di peti mati.

Di akhir waktu, staf membuka tutup peti mati dan akan kembali menyambut Anda. “Selamat datang kembali di dunia,” kata staf.

Festival enam hari ini juga menawarkan pengunjung kesempatan untuk menjelajahi akhirat menggunakan teknologi realitas virtual, menghadiri ceramah tentang tradisi penguburan Jepang, dan mencoba makanan yang terinspirasi oleh kematian.

Halaman
x|close