Ntvnews.id, Amerika - Keputusan Biden untuk mundur dari kampanye pemilihan kembali terjadi setelah berulang kali pernyataan Gedung Putih, dan pernyataan dari Biden sendiri, bahwa ia akan tetap ikut dalam pencalonan dan yakin bahwa ia dapat mengalahkan Donald Trump untuk terpilih kembali.

Melansir dari ABC News, jaminan tersebut tidak banyak mengurangi tekanan publik dari semakin banyak rekan Demokratnya agar Biden mundur. Sekitar 48 jam setelah Biden mengatakan ia akan kembali menjabat, orang-orang partai tekan agar dia mundur dari pencalonan.

Tidak hanya daftar anggota Kongres dari Partai Demokrat yang menggemakan seruan agar Biden mundur bertambah menjadi setidaknya 40 orang, para pendukung setia Biden seperti Senator Joe Manchin, I-W.Va., meningkatkan seruan publik mereka agar presiden berusia 81 tahun itu segera mengakhiri jabatannya. 

Joe Biden

Tepat sebelum Biden mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dan mendukung wakil presidennya, Kamala Harris, untuk memimpin partainya. Keputusan Biden diambil hanya delapan hari setelah Pemimpin Partai Demokrat, Chuck Schumer mengunjungi Biden di rumahnya di pantai Rehoboth, Delaware. 

Dia berbicara dari hati ke hati dengan Biden tentang niatnya untuk mundur dari pemilu. Sumber lain mengatakan, staf Biden sendiri tidak mengetahui bahwa Biden akan mengundurkan diri hingga satu menit sebelum dia mengumumkan keputusannya secara terbuka pada hari Minggu. 

“Dan meskipun saya sudah berniat untuk terpilih kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai saya dan negara. Saya untuk mundur dan fokus hanya pada pemenuhan tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya,” tulis Biden dalam suratnya.